Konflik PBNU Memanas, Gus Yahya Datang Dipanggil Para Kiai Sepuh ke Tebuireng
Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf saat di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/12/2025). Para sesepuh NU mengadakan pertemuan di Pesantren Tebuireng Jombang terkait kisruh di internal. ANTARA/ HO-Pesantren Tebuireng Jombang
MerahPutih.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf datang memenuhi panggilan para kiai sepuh di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, terkait kisruh yang tengah melanda PBNU.
“Para pinisepuh, sesepuh memanggil saya dan saya datang. Apapun nanti yang diminta saya siap, apapun yang ditanyakan saya siap jawab,” kata Gus Yahya, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi media, di Ponpes Tebuireng, Sabtu (6/12).
Pantauan di lokasi, Gus Yahya hadir bersama sejumlah pengurus PBNU dan membawa dokumen satu tas penuh untuk memberikan penjelasan kepada para kiai sepuh NU.
Baca juga:
Gus Yahya Tegaskan Dirinya Tetap Ketua Umum PBNU yang Sah Hasil Muktamar ke-34 tahun 2021
Ziarah Makam KH Hasyim Asy’ari Sebelum Pertemuan
Sebelum masuk menemui para kiai sepuh, Gus Yahya berharap pertemuan ini menjadi awal penyelesaian konflik internal. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal dari jalan penyelesaian,” tandasnya, dilansir Antara.
Pertemuan di Tebuireng dihadiri sejumlah kiai sepuh, termasuk KH Anwar Manshur (Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri), mantan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, serta tamu undangan lainnya.
Mereka terlihat sempat melakukan ziarah ke makam pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, di Tebuireng sebelum masuk ke ruang pertemuan di dalam area Ponpes.
Baca juga:
Terbit Surat Yahya Cholil Staquf Tidak Lagi Jabat Ketum PBNU
Latar Belakang Konflik Internal PBNU
Untuk diketahui, keributan di internal PBNU mencuat setelah risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025 beredar luas di media sosial.
Risalah yang ditandatangani Rais Aam KH Miftachul Akhyar itu berisi keputusan untuk memberhentikan Gus Yahya dari posisi Ketua Umum PBNU. Imbasnya, muncul dua kubu di internal PBNU. Kubu Syuriyah menekankan adanya kesalahan dan sanksi bagi Gus Yahya.
Sedangkan, Kubu Tanfidziyah yang mendukung Gus Yahya mempertanyakan legalitas keputusan risalah. Ketegangan meningkat karena masing-masing kubu melakukan konsolidasi dan mengklaim legitimasi. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Konflik PBNU Memanas, Gus Yahya Datang Dipanggil Para Kiai Sepuh ke Tebuireng
Pengurus PBNU Berkonflik, Jaringan Kader Muda NU Desak Segera Islah
Gus Yahya Tegaskan Dirinya Tetap Ketua Umum PBNU yang Sah Hasil Muktamar ke-34 tahun 2021
Konflik PBNU Memanas, Kubu Gus Yahya Tolak Muktamar Dipercepat
KPK Usut Dugaan Aliran Dana Mardani Maming ke PBNU Terkait Suap Izin Tambang
Gus Yahya Copot Mensos Gus Ipul dari Jabatan Sekjen PBNU
Tolak Pemecatan, Gus Yahya Sebut Ada Yang Menginginkan NU Pecah
Ketum PBNU Gus Yahya Melawan, Tidak Terima Dilengserkan Lewat Pesan Berantai WA
PBNU Minta Kader tak Gampang Percaya soal Surat Pemecatan Ketum Gus Yahya
PBNU Klaim Surat Pemecatan Gus Yahya dari Ketum Ilegal, tak Ada Tanda Tangan Pengurus Pusat