Kenali Ciri Orangtua yang Tidak Dewasa Secara Emosional

Rabu, 15 Desember 2021 - Iftinavia Pradinantia

BEKAL penting dalam menjalani hidup adalah kedewasaan emosional. Kedewasaan emosional berarti tahu cara mengendalikan emosi, bertanggung jawab atas kesalahan sendiri alih-alih menyalahkan orang lain, dan menerima sudut pandang orang lain.

Sayangnya, menjadi dewasa tidak sama dengan menjadi dewasa secara emosional, dan itu dapat memiliki konsekuensi negatif pada anak-anak mereka.

Sayangnya, ketidakmatangan secara emosional akan terasa mengganggu dan berbahaya jika sudah berstatus sebagai orang tua. Itu akan memengaruhi perkembangan anak dan citra diri anak di masa dewasa. Untuk itu, penting untuk melatih kecerdasan emosionalmu sebelum atau jelang menjadi orang tua.

Apakah kamu tipe orang tua yang belum matang secara emosional? Ataukah kamu dibesarkan oleh orang tua yang belum matang secara emosional? Mari kita lihat seperti apa orang tua yang belum dewasa secara emosional.

Baca Juga:

Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis

Hanya tahu mengurus kebutuhan fisik anak

ortu
Tidak memedulikan kebutuhan emosional anak (Foto: Pexels/monstera)

Orang tua yang belum matang secara emosional mungkin hebat dalam memastikan kebutuhan dasar anak-anak mereka terpenuhi. Mereka mungkin memberi anak-anaknya makanan, rumah, dan pendidikan. Mereka juga akan merawat anaknya ketika mereka sakit. Sayangnya, orang tua seperti itu tidak pandai memberikan dukungan emosional. Ketika anak mereka khawatir terhadap sesuatu, mereka mungkin mengabaikan perasaan anaknya. Mereka tidak dapat memahami bagaimana seorang anak dapat merasa gundah saat memiliki masalah.

Ungkapkan perasaan

ortu
Penting bagi seorang anak untuk mengetahui bahwa mereka dicintai, (Foto: Pexels/rodnae-productions)

Penting bagi seorang anak untuk mengetahui bahwa mereka dicintai, tetapi orang tua seperti itu tidak pandai menunjukkan kasih sayang. Dalam hal mengekspresikan emosi, orang tua yang belum dewasa secara emosional tidak nyaman melakukan itu termasuk mengekspresikan cinta. Alasan mereka canggung melakukan itu karena mereka dibesarkan oleh orang tua yang menganggap emosi bukanlah sesuatu untuk dibagikan atau dibicarakan. Di kemudian hari, mereka menjadi takut terlihat rentan atau lemah jika mereka ingin terhubung dengan anak mereka secara emosional. Jika itu diturunkan pada anaknya maka akan menjadi lingkaran setan.

Baca Juga:

Bandwagon Effect, Ketika Seseorang Suka Ikut-ikutan Tren

Tidak toleran

ortu
Mereka meyakini jalan yang mereka tentukan adalah yang terbaik untuk anaknya. (Foto: Unsplash/Omar Lopez)

Orang tua yang belum matang secara emosional berpikir merekalah satu-satunya yang tahu cara yang benar untuk melakukan sesuatu. Jika kamu memiliki pendapat yang berbeda, tidak ada gunanya bernegosiasi untuk menemukan jalan tengah. Sudut pandangmu tidak akan diterima. Ketika kamu masih kecil, kamu mungkin selalu harus melakukan hal-hal seperti yang diinginkan orang tua. Mereka meyakini jalan yang mereka tentukan adalah yang terbaik untuk anaknya.

Kekanak-kanakan

ortu
Anak-anak harusnya dipahami bukan memahami orangtuanya. (Foto: Unsplash/Johannes Waibel)

Orang tua yang belum matang secara emosional tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat. Mereka sulit untuk menyampaikan perasaan mereka. Di sisi lain, mereka berharap anak-anak mereka entah bagaimana caranya mengetahui emosi apa yang mereka alami dan apa yang mereka butuhkan. Jika anak tidak mengetahuinya, mereka mungkin akan marah dan membuat anak merasa bersalah karena tidak memberikan apa yang mereka inginkan.

Menyerang orang

ortu
Anak bukan untuk disalahkan. (Foto: Pexels/daria obymaha)

Bagian dari tidak mampu mengekspresikan emosi dengan benar adalah tidak mengetahui bagaimana mengendalikannya. Orang tua yang belum dewasa secara emosional mungkin sering kehilangan kesabaran dan bahkan menyalahkan anak mereka atas apa pun yang membuat mereka marah. Sebagai seorang anak, kamu mungkin sangat berhati-hati dengan apa yang kamu katakan atau lakukan di sekitar orang tua karena takut itu akan membuat mereka marah. (avia)

Baca Juga:

Pisah Kamar Demi Kesehatan? Kenapa Tidak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan