Kesehatan Mental

Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Desember 2021
Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis

Quarter-life crisis pasti dilalui oleh setiap orang. (Foto: Unsplash/christopher lemercier)

Ukuran:
14
Audio:

MEMASUKI usia 20an, setiap orang umumnya akan dihadapkan dengan berbagai macam problematika kehidupan. Fase ketika tuntutan untuk bisa bersikap lebih dewasa dalam mengatasi suatu masalah mulai bermunculan.

Apakah kamu sudah berhasil melewati fase ini? Atau masih berjuang menghadapinya? Dalam fase ini masalah percintaan, pendidikan, pekerjaan, hingga finansial seketika terasa lebih rumit dan berat.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Britsih Psychologist, semua orang pasti akan mengalami quarter-life crisis. Laman Alodokter menjelaskan, quarterlife crisis adalah suatu fase kehidupan ketika seseorang akan merasa cemas, takut, bingung, dan tidak percaya diri. Termasuk merasa kesepian dan berbagai macam perasaan negatif lain yang terjadi dalam menentukan pilihan hidup.

Baca juga:

Quarterlife Crisis, Bukan Sakit tapi Fase Kehidupan

Quarterlife crisis bukanlah sebuah penyakit, melainkan suatu fase kehidupan. Jika seseorang tidak bisa menjalankan fase kehidupan yang membingungkan ini dengan baik, itu dapat memengerahui kesehatan mental orang tersebut. Seperti sering mengalami gangguan kecemasan dan depresi.

Berikut tanda-tanda yang terjadi saat kamu memasuki fase quarter-life crisis, seperti dilansir laman A Conscious Rethink.

Merasa gelisah

Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis
Gelisah yang dirasakan di fase quarter-life crisis berbeda. (Foto: Unsplash/nik shuliahin)

Merasa gelisah memang suatu hal umum yang dirasakan semua orang. Tetapi, gelisah yang kamu alami pada fase quarter-life crisis berbeda dengan gelisah pada umumnya. Ada saatnya kamu merasa tidak tahan dengan sesuatu, baik pekerjaan, hubungan, maupun tempat tinggal.

Seketika kamu akan merasakan ingin melarikan diri dan menghindar dari semua orang. Pada akhirnya lebih suka untuk menyendiri. Namun, terkadang kamu sendiri tidak tahu apa yang ingin kamu hindari. Rumit bukan?

Sulit membuat keputusan

Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis
Pilihan sulit datang saat memasuki fase quarter-life crisis. (Foto: Unsplash/riccardo mion)

Ketika memasuki usia 20an, sejatinya kamu akan menentukan sendiri tujuan hidupmu. Kamu akan dihadapkan berbagai pilihan dan harus bisa membuat keputusan yang akan memengaruhi jalan hidupmu kelak.

Namun saat mengalami quarter-life crisis, kamu akan merasa kesulitan untuk membuat keputusan atau menentukan pilihan. Baik itu keputusan besar maupun kecil, kamu akan mendapati kesulitan dan menghabiskan waktu untuk mempertimbangkannya.

Baca juga:

Survive Saat Quarter Life Crisis

Iri melihat teman lebih sukses

Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis
Merasa iri ketika melihat teman sukses. (Foto: Unsplash/ethan sykes)

Perasaan iri akan muncul ketika teman mendapatkan pekerjaan lebih baik dan hidupnya semakin sukses. Sebagai teman atau sahabat, tentunya kamu ingin merasa senang untuk kesuksesan yang telah diraih oleh temanmu.

Tapi di dalam hati, kamu merasa panik dan mulai berandai ‘apa aku bisa menjadi sukses sepertinya’. Ketika momen ini terjadi, kamu hanya bisa berpura-pura senang di depannya dan terus memikirkan hal tersebut.

Berpikir hanya kamu yang merasakannya

Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis
Tidak hanya kamu, semua orang akan melalui fase quarter-life crisis. (Foto: Unsplash/alex mccarthy)

Ketika memasuki fase quarter-life crisis, kamu akan berpikir bahwa hidupmu yang paling berat daripada kehidupan orang lain. Kamu mulai memikirkan berbagai cara agar kamu bisa mendapatkan hidup yang lebih baik.

Tidak perlu panik ketika mengalami fase ini, semua orang pasti pernah kehilangan arah dalam menentukan jalan hidupnya. Hal yang terpenting adalah jangan berlama-lama untuk merasa terpuruk dan berpikiran bahwa hanya hidup kamu yang berat.

Setiap orang pasti memiliki problematika hidup masing-masing. Namun pada akhirnya mereka bisa melewatinya dengan baik, tanpa harus mengumbar ke semua orang bahwa hidupnya terasa sangat berat dan rumit. (*)

Baca juga:

Rekomendasi Buku Menarik untuk Hadapi Quarter Life Crisis

#Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan