Kesehatan Mental

Quarterlife Crisis, Bukan Sakit tapi Fase Kehidupan

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 08 Desember 2021
Quarterlife Crisis, Bukan Sakit tapi Fase Kehidupan

Fase kehidupan yang membuat seseorang menjadi dewasa. (Foto: Unsplash/isco)

Ukuran:
14
Audio:

MEMASUKI usia 20-an tahun seseorang tengah berada fase berikutnya dalam kehidupannya. Yang tadinya kehidupan penuh dengan keceriaan mendadak berhadapan dengan problematika kehidupan baru.

Melansir laman The Guardian, penelitian yang dilakukan oleh Britsih Psychologist mengatakan bahwa, semua orang pasti akan mengalami quarterlife crisis. Lantas, apa yang dimaksud dengan kondisi itu?

Baca Juga:

Survive Saat Quarter Life Crisis

krisis
Quarterlife crisis adalah fase kehidupan pada usia 20-an tahu. (Foto: Pexels/Inzmam Khan)

Melansir laman Alodokter, quarterlife crisis adalah suatu fase kehidupan dimana seseorang akan merasa cemas, takut, bingung, tidak percaya diri. Merasa kesepian dan berbagai macam perasaan negatif lainnya ketika memasuki usia 20-an dalam menentukan pilihan hidupnya.

Namun sebenarnya ini adalah kondisi yang normal saja dalam fase kehidupan. Seperti yang dituliskan oleh Dr. Amadeo D. Basfiansa di laman Alodokter, jika seseorang tidak bisa menjalankan fase kehidupan yang membingungkan ini dengan baik, itu dapat mempengerahui kesehatan mental orang tersebut seperti gangguan kecemasan dan depresi.

Menurut laman A Conscious Rethink, ada beberapa tanda seseorang mengalami kondisi ini. Pertama adalah sulitnya membuat keputusan karena semua harus diputuskan oleh diri sendiri. Walaupun hanya memutuskan hal yang sederhana saja, misalnya menentukan resto untuk makan malam. Butuh waktu untuk berpikir sebelum memutuskan.

Kemudian merasa gelisah yang sangat mendera. Ini umumnya berhubungan dengan pekerjaan, relasi dengan seseorang atau tempat tinggal. Gelisah yang terjadi bukan gelisah yang biasanya dirasakan. Biasanya seseorang merasa ingin lari dan menghindari semua orang. Ujung-ujungnya adalah menyendiri. Celakanya orang itu tidak tahu melarikan diri atau menghindari dari sesuatu.

Yang tak kalah beratnya adalah tiba-tiba iri dengan kesuksesan orang lain. Sebagai teman atau sahabat, tentunya kamu ingin merasa senang untuk kesuksesan yang telah diraih oleh temanmu. Tapi dalam hati kamu bertanya 'kapan itu akan terjadi pada diri sendiri?'. Celakanya kamu kemudian berakting senang melihat teman yang sukses.

Dari kondisi ini, kamu merasa bahwa memiliki beban yang sangat berat ketimbang orang lain. Kamu mulai memikirkan berbagai cara agar kamu bisa mendapatkan hidup yang lebih baik. Yang terpenting adalah jangan berlama-lama untuk merasa terpuruk dan berpikiran bahwa hanya hidup kamu yang berat.

Baca Juga:

Rekomendasi Buku Menarik untuk Hadapi Quarter Life Crisis

Mengatasi quarterlife crisis

krisis
Fase kehidupan ini memiliki bobot yang berbeda pada setiap orang. (Foto: Pexels/Tirachard Kumtanom)

Fase ini dialami semua orang bukan kamu saja jadi ada baiknya untuk berusaha mengatasinya dengan baik. Kamu lebih baik menerima dan mengakui fase ini. Nikmati semua proses dalam fase ini, kelak akan menjadi bagian dari pendewasaan kamu.

Jangan pernah membandingkan diri kamu dengan orang lain sudah seharusnya kamu sadari. Biarkan temen-teman yang sukses membagi kisahnya di media sosial. Ucapkan selamat dengan jujur dan berikan apresiasi yang tinggi. Jika terus membandingkan dengan kesuksesan teman akan mengendapkan kekecewaan, tertekan dan resah. Tanamkan bahwa semua orang mengalami fase kehidupan ini dengan cara-cara berbeda.

Pupuk semangat untuk terus bekerja dengan baik. Keluar dari pekerjaan bukan langkah yang baik. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini, banyak usia kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan tetap bahkan menganggur. Buatlah perencanaan dan tujuan kehidupan yang bisa kamu capai.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa berada di lingkungan yang baik akan membawa pada kehidupan yang baik. Karena lingkungan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kebiasaan dan pola pikir kita saat ini. Mulailah bertahap mengubah lingkungan sekitar kamu. Seperti pindah divisi dalam lingkungan pekerjaan atau ikut organisasi yang memiliki kegiatan positif. Kamu akan bertemu orang-orang baru dan beradaptasi dengan lingkungan tersebut.

Kamu harus tahu pula priotas dalam hidup. Melansir dari laman Teclife, pendidik, Dr. John Demartini, dalam bukunya The Values Factor, bahwa motivasi yang sesungguhnya datang dari sebuah inspirasi. Hal ini bisa didapat ketika seseorang sudah mengetahui nilai diri sendiri. (psr)

Baca Juga:

Usia Berapakah Manusia Mencapai Puncak Ketidakbahagiaan?

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Relasi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan