Bandwagon Effect, Ketika Seseorang Suka Ikut-ikutan Tren

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 09 Desember 2021
Bandwagon Effect, Ketika Seseorang Suka Ikut-ikutan Tren

Jangan paksakan diri untuk mengikuti tren. (Foto: The Verge)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KAMU suka ikut-ikutan tren di TikTok atau Instagram? Atau mengikuti gaya selebgram yang lagi naik daun? Mungkin kamu bisa dibilang mengalami bandwagon effect. Meski umumnya tidak berbahaya, namun perilaku ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi kehidupanmu.

Mengutip laman Alodokter, bandwagon effect adalah istilah untuk menggambarkan fenomena ketika seseorang cenderung mengikuti tren. Mulai dari gaya hidup, perilaku, cara berpakaian, cara berbicara, atau konten di media sosial. Dalam dunia psikologi, bandwagon effect termasuk dalam bias kognitif, yakni kondisi ketika pemikiran dipengaruhi oleh sesuatu yang sering dilakukan banyak orang.

Contohnya adalah mengikuti pola diet yang sedang dijalani oleh selebgram, mengikuti model berpakaian para influencer, atau membuat konten media sosial yang ramai diperbincangkan.

Baca juga:

TikTok 'Skullbreaker Challange', Tren Viral yang Berujung Fatal!

Bandwagon Effect, Ketika Seseorang Suka Ikutan Tren
Jangan ikutan tantangan yang membahayakan dirimu. (Foto: Gulf News)

Salah satu penyebab bandwagon effect adalah perasaan ingin diterima atau diakui dalam kelompok. Contohnya orang-orang dalam kelompok tersebut memiliki pakaian dengan merek tertentu. Ini bisa membuatmu juga membeli merek pakaian yang serupa agar kamu bisa diterima di kelompok itu.

Mungkin masih ada beberapa orang yang memandang aneh dan mengucilkan orang yang tidak mengikuti tren. Nah, terkadang seseorang ikut melakukan tren agar tidak menerima perlakukan yang tidak menyenangkan atau agar tidak dikucilkan.

Baca juga:

Viral di TikTok, Pria ini Pamer Saldo ATM Rp 11 Triliun

Bandwagon Effect, Ketika Seseorang Suka Ikutan Tren
Sisi positifnya mendorongmu untuk melakukan yang lebih baik. (Foto: Unsplash/Victor Freitas)

Perilaku ikut-ikutan tren memang tidak ada salahnya. Ini juga sudah menjadi hal yang umum bagi manusia untuk meniru tren, baik secara sengaja mau pun tidak. Tapi bandwagon effect bisa merugikanmu jika tidak selektif dalam memilih tren.

Contoh tren yang tidak layak ditiru adalah tantangan yang bisa melukai dan membahayakan diri hanya untuk mendapatkan jumlah penonton yang banyak. Termasuk saat kamu berada di suatu kelompok yang percaya tentang tidak perlunya vaksinasi COVID-19. Nah agar tidak dipandang berbeda, kamu pun ikut-ikutan menolak untuk vaksinasi.

Tapi di sisi lain bandwagon effect bisa jadi positif kok. Misalnya saat kamu ikut berolahraga dengan temanmu. Hal ini bisa membuatmu terdorong untuk melakukannya secara rutin dan berdampak bagi bagi kesehatanmu. Ingat, jangan sampai kamu kehilangan dirimu sendiri demi bisa ikut orang lain. (and)

Baca juga:

Tren Seru Media Sosial yang Ramai Dilakukan saat #DiRumahAja

#Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan