TikTok 'Skullbreaker Challange', Tren Viral yang Berujung Fatal!


Tantangan Berbahaya di Aplikasi TikTok, Skullbreaker Challenge (Foto: Search Engine Journal)
BAGI kamu yang suka ikut-ikutan tren di dunia maya, coba dipertimbangkan lagi mulai sekarang. Pikirkan juga keselamatan diri sendiri, berbahaya atau tidak. Jangan asal ikut-ikutan karena lagi tren dan viral saja.
Baca juga:
Lima 'Challenge' kekinian yang Berbahaya dan Berisiko Kematian
Belakangan dunia maya dihebohkan dengan adanya Skullbreaker Challenge yang viral di media sosial. Tantangan ini juga sudah mencelakai seorang pelajar di Florida, Amerika. Videonya menjadi sorotan dan memancing komentar dari banyak orang. Tren TikTok terbaru, Skullbreaker Challenge melibatkan tiga peserta dengan posisi berdiri dalam barisan. Orang yang berada ditengah melompat antara dua temannya.

Hal yang paling membahayakan adalah posisi jatuh peserta di tengah dan bagi keselamatan kepala. Milenial di Cianjur ikut menanggapi adanya challenge yang berbahaya ini. Tantangan ini berasal dari kata Spanyol rompcráneos atau skullbreaker dalam bahasa Inggris. Kebanyakan tren media sosial, tak ada yang mengetahui siapa yang membuatnya. Bagaimanapun juga salah satu video yang viral dibuat di sekolah yang berada di Venezuela. Lalu, tren itu berlanjut ke Eropa dan Amerika Serikat. Sementara, India tak ikut mengambil risiko tersebut.
Baca juga:
5 Tarian TikTok yang Viral di Sosial Media, Cocok untuk Seru-Seruan!
Melansir laman Headline, KPAI atau Komisi Perlindungan Anak Indonesia membuka suara dan meminta para orang tua dan guru waspada, karena tantangan itu sangat berbahaya. Jika ada anak yang berpotensi melakukan tantangan itu, maka orang tua atau guru harus segera mencegah. "Ini sangat berbahaya untuk anak. Maka, kepada guru dan orang tua agar waspada. Jika ada anak-anak yang berpotensi melakukan hal yang sama harus dicegah sedini mungkin," ujar Susanto pada 15 Februari 2020.
Kominfo diharapkan bisa mengambil langkah cepat dan menghapus konten-konten bersifat negatif. Tak hanya KPAI, pihak kepolisian juga menghimbau supaya masyarakat khususnya para millenial tak coba-coba memainkan skullbreaker challenge. Hal ini disampaikan Kombes Hendra Rochmawa selaku Kabid Humas Polda Kalteng. "Kami meneruskan imbauan dari Divisi Humas soal skullbreaker challenge yang berbahaya," ujarnya. (Bfm)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia

Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat

Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Kenapa Fitur TikTok Live Tidak Bisa Digunakan Hari Ini? Simak Penjelasannya

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Jerome Polin Bongkar Praktik Buzzer Berbayar Fantastis dan Misi Rahasia untuk Redam Demo Tunjangan DPR 2025

ACAB 1312 Viral usai Tragedi Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob, ini Arti dan Asal-usulnya

Demo Buruh 28 Agustus 2025: Polisi Larang Pendemo Live TikTok, Bisa Terancam Proses Hukum
