Parenting

Kenali Ciri Orangtua yang Tidak Dewasa Secara Emosional

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Rabu, 15 Desember 2021
Kenali Ciri Orangtua yang Tidak Dewasa Secara Emosional

Tanda orang tua yang belum matang secara emosional. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Ukuran:
14
Audio:

BEKAL penting dalam menjalani hidup adalah kedewasaan emosional. Kedewasaan emosional berarti tahu cara mengendalikan emosi, bertanggung jawab atas kesalahan sendiri alih-alih menyalahkan orang lain, dan menerima sudut pandang orang lain.

Sayangnya, menjadi dewasa tidak sama dengan menjadi dewasa secara emosional, dan itu dapat memiliki konsekuensi negatif pada anak-anak mereka.

Sayangnya, ketidakmatangan secara emosional akan terasa mengganggu dan berbahaya jika sudah berstatus sebagai orang tua. Itu akan memengaruhi perkembangan anak dan citra diri anak di masa dewasa. Untuk itu, penting untuk melatih kecerdasan emosionalmu sebelum atau jelang menjadi orang tua.

Apakah kamu tipe orang tua yang belum matang secara emosional? Ataukah kamu dibesarkan oleh orang tua yang belum matang secara emosional? Mari kita lihat seperti apa orang tua yang belum dewasa secara emosional.

Baca Juga:

Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis

Hanya tahu mengurus kebutuhan fisik anak

ortu
Tidak memedulikan kebutuhan emosional anak (Foto: Pexels/monstera)

Orang tua yang belum matang secara emosional mungkin hebat dalam memastikan kebutuhan dasar anak-anak mereka terpenuhi. Mereka mungkin memberi anak-anaknya makanan, rumah, dan pendidikan. Mereka juga akan merawat anaknya ketika mereka sakit. Sayangnya, orang tua seperti itu tidak pandai memberikan dukungan emosional. Ketika anak mereka khawatir terhadap sesuatu, mereka mungkin mengabaikan perasaan anaknya. Mereka tidak dapat memahami bagaimana seorang anak dapat merasa gundah saat memiliki masalah.

Ungkapkan perasaan

ortu
Penting bagi seorang anak untuk mengetahui bahwa mereka dicintai, (Foto: Pexels/rodnae-productions)

Penting bagi seorang anak untuk mengetahui bahwa mereka dicintai, tetapi orang tua seperti itu tidak pandai menunjukkan kasih sayang. Dalam hal mengekspresikan emosi, orang tua yang belum dewasa secara emosional tidak nyaman melakukan itu termasuk mengekspresikan cinta. Alasan mereka canggung melakukan itu karena mereka dibesarkan oleh orang tua yang menganggap emosi bukanlah sesuatu untuk dibagikan atau dibicarakan. Di kemudian hari, mereka menjadi takut terlihat rentan atau lemah jika mereka ingin terhubung dengan anak mereka secara emosional. Jika itu diturunkan pada anaknya maka akan menjadi lingkaran setan.

Baca Juga:

Bandwagon Effect, Ketika Seseorang Suka Ikut-ikutan Tren

Tidak toleran

ortu
Mereka meyakini jalan yang mereka tentukan adalah yang terbaik untuk anaknya. (Foto: Unsplash/Omar Lopez)

Orang tua yang belum matang secara emosional berpikir merekalah satu-satunya yang tahu cara yang benar untuk melakukan sesuatu. Jika kamu memiliki pendapat yang berbeda, tidak ada gunanya bernegosiasi untuk menemukan jalan tengah. Sudut pandangmu tidak akan diterima. Ketika kamu masih kecil, kamu mungkin selalu harus melakukan hal-hal seperti yang diinginkan orang tua. Mereka meyakini jalan yang mereka tentukan adalah yang terbaik untuk anaknya.

Kekanak-kanakan

ortu
Anak-anak harusnya dipahami bukan memahami orangtuanya. (Foto: Unsplash/Johannes Waibel)

Orang tua yang belum matang secara emosional tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat. Mereka sulit untuk menyampaikan perasaan mereka. Di sisi lain, mereka berharap anak-anak mereka entah bagaimana caranya mengetahui emosi apa yang mereka alami dan apa yang mereka butuhkan. Jika anak tidak mengetahuinya, mereka mungkin akan marah dan membuat anak merasa bersalah karena tidak memberikan apa yang mereka inginkan.

Menyerang orang

ortu
Anak bukan untuk disalahkan. (Foto: Pexels/daria obymaha)

Bagian dari tidak mampu mengekspresikan emosi dengan benar adalah tidak mengetahui bagaimana mengendalikannya. Orang tua yang belum dewasa secara emosional mungkin sering kehilangan kesabaran dan bahkan menyalahkan anak mereka atas apa pun yang membuat mereka marah. Sebagai seorang anak, kamu mungkin sangat berhati-hati dengan apa yang kamu katakan atau lakukan di sekitar orang tua karena takut itu akan membuat mereka marah. (avia)

Baca Juga:

Pisah Kamar Demi Kesehatan? Kenapa Tidak

#Kesehatan Mental #Parenting #Ilmu Parenting #Kelalaian Orang Tua
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Bagikan