Kemenkes dan ALODOKTER Adakan Pelatihan Demi Lancarnya Vaksinasi COVID-19
Kamis, 08 April 2021 -
PEMERINTAH telah melakukan secara gencar langkah-langkah pemutusan rantai penularan COVID-19 secara cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis. Respon masyarakat Indonesia terhadap program vaksinasi pemerintah serta pelaksanaannya cenderung positif dan antusias. Namun harus diakui jumlah dan sebaran vaksinator menjadi kunci kecepatan vaksinasi.
Beberapa daerah telah mengalami kendala terbatasnya kecepatan penyuntikan vaksin per hari diakibatkan kurangnya jumlah vaksinator. Rasio vaksinator dan populasi harus dapat diseimbangkan sehingga target vaksin harian bisa tercapai. Inilah sebabnya dibutuhkan segera program-program yang dapat mencetak lebih banyak vaksinator.
Baca Juga:

ALODOKTER, platform kesehatan digital no.1 di Indonesia, berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Pusat Pelatihan Kesehatan Daerah (Puslatkesda), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengadakan pelatihan vaksinator massal. Pelatihan ini menargetkan lebih dari 10.000 tenaga kesehatan untuk berpartisipasi dan mendapatkan sertifikasi vaksinator COVID 19. Pelatihan akbar ini digelar guna membantu percepatan program vaksinasi pemerintah yang menargetkan lebih dari 180 juta orang Indonesia telah divaksin pada kuartal pertama 2022.
“ALODOKTER melalui ALOMEDIKA merasa bangga dilibatkan dalam program kolaborasi pelatihan vaksinator akbar ini. Kami percaya pemanfaatan teknologi digital secara optimal dapat memberi peluang yang lebih besar bagi percepatan vaksinasi di Indonesia," jelas Suci Arumsari, Presiden Direktur & Co-founder ALODOKTER.
Pelatihan Vaksinator ini bertujuan membantu pelaku industri kesehatan di era health-tech meningkatkan mutu pelayanan medis. dr. Verry Adrian, M.Epid, Kepala Seksi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengatakan bahwa upaya memutuskan mata rantai penularan virus COVID 19 melalui upaya pemberian vaksin merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien.
Baca Juga:

"Kami optimis bahwa Indonesia akan segera pulih dengan adanya pelatihan-pelatihan virtual seperti ini. Kita semua harus bertindak dengan cepat dan tepat agar capaian vaksinasi di lapangan maksimal," tuturnya. Dirinya mengungkapkan bahwa metode pelatihan akan dilaksanan secara full online dengan platform yang paling mudah diikuti oleh semua peserta.
Sepakat dengan dokter Verry, Nisma Hiddin, SH, MH, Kepala Pusat Pelatihan Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa tenaga dan logistik adalah dua hal yang harus diperhatikan saat ini untuk memperlancar proses vaksinasi. Dia berharap setelah mengikuti pelatihan, peserta akan mampu melakukan pelayanan vaksinasi COVID-19 sesuai dengan protokol.
Protokol tersebut antara lain menjelaskan epidemiologi dan patofisiologi COVID-19, melakukan microplanning dan pengelolaan rantai dingin vaksin, melakukan pelayanan vaksinasi, melakukan pencatatan dan pelaporan vaksinasi, melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan vaksinasi, serta melakukan surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). "Ini mengapa pelatihan sangat penting karena vaksinator harus bersertifikat," kata Nisma.
Program Pelatihan Vaksinator ini akan dilaksanakan dalam 3 gelombang. Gelombang pertama telah dimulai awal minggu ini. Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan memenuhi persyaratan yaitu telah mengikuti minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, serta memenuhi nilai minimal 70 dari hasil evaluasi dari pelatihan. (avia)
Baca Juga: