Kebiasaan Menjemur Bayi Saat Lahir Ternyata...


Bayi dijemur untuk mendapatkan vitamin D dari sinar mataari. (Foto: Unsplash/Tim Bish)
KEBIASAAN menjemur bayi (terutama yang baru lahir) merupakan tradisi turun temurun di Indonesia. Bayi yang baru lahir akan dijemur di bawah sinar matahari dalam keadaan telanjang.
Sebagian orang tua percaya bahwa upaya tersebut dilakukan untuk mencegah bayi kuning. Faktanya, tidak ada kaitan antara menjemur bayi dengan bayi kuning. Kendati ridak ada hubungannya, anjuran menjemur bayi di pagi hari tetap ada.
Baca Juga:

Itu karena sinar matahari sebelum pukul 10.00 mengandung sinar ultraviolet. Ketika sinar ultraviolet tersebut diserap oleh kulit akan menghasilkan vitamin D
Menurut informasi yang dilansie Alodokter, vitamin D memiliki peranan penting bagi pertumbuhan bayi. Selain untuk memelihara tulang dan gigi yang kuat, vitamin D juga berfungsi untuk menjaga kesehatan otot-otot bayi dan membangun sistem imun tubuh yang kuat.
Jika kekurangan vitamin D, maka meningkatkan risiko kelainan pertumbuhan tulang atau rakitis. Beberapa penelitian juga menemukan kaitan antara kekurangan vitamin D pada masa bayi dan meningkatnya kejadian eksim atau alergi.
Baca Juga:

Karena tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin D dengan sendirinya dan ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D bayi. Sinar matahari bisa menjadi alternatif yang praktis dan murah untuk bayi.
Walaupun memiliki efek yang luar biasa, bukan berarti si kecil harus dijemur setiap hari. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan kulit dan bahkan kanker kulit di kemudian hari. Selain itu, kita juga harus memperhatikan cara berjemur yang aman untuk bayi. Bagaimana sih cara menjemur bayi yang tepat?
Pertama, perhatikan waktunya. Waktu yang ideal untuk berjemur adalah sebelum pukul 10.00. Apabila tidak sempat menjemur pada pukul 10.00, tunggulah pukul 16.00 hingga setelah pukul 16.00. Pada waktu itu, kadar sinar UV matahari lebih rendah, sehingga tidak berisiko menyebabkan kerusakan kulit.
Baca Juga:

Lama waktu menjemur bayi juga harus dibedakan berdasarkan warna kulitnya. Bayi berkulit putih dianjurkan untuk dijemur selama 30 menit per minggu. Sementara bayi dengan kulit lebih gelap dianjurkan untuk dijemur selama 3–5 jam per minggu. Durasi ini adalah total lamanya bayi dijemur dalam 1 minggu. Jadi, bukan berarti setiap pagi kita harus menjemur Si Kecil.
Selain itu, karena kulit bayi baru lahir sangat sensitif, bayi tidak boleh dijemur langsung di bawah sinar matahari, apalagi dalam keadaan telanjang. Alodokter menjabarkan beberapa aturan yang harus dilakukan saat menjemur Si Kecil antara lain menjemur dalam keadaan mengenakan pakaian, mengaplikasikan tabir surya SPF 15 di area yang terpapar matahari dan tidak menjemurnya terlalu lama.
Bila keluarga ibu atau ayah memiliki riwayat kanker kulit berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mengetahui perlunya paparan sinar matahari untuk Si Kecil. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima

Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya

Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara

Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI

Dokter Tekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Program Bayi Tabung

Dinkes Usut Dugaan Kelalaian Tenaga Medis RS Islam Cempaka Putih di Kasus Bayi Tertukar

Mengenal Kanker Ovarium: Viral Usai Diidap Bayi 19 Bulan

Mayat Bayi Ditemukan di Dalam Kloset Apartemen Pluit

Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah Warga Sragen, Polisi Buru Pelaku

AIMI Menanti Kehadiran Bank Asi Pertama di Indonesia
