Kemenag Jelaskan Mengapa Perlu Sidang Isbat Awal Ramadan

Jumat, 08 Maret 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk memutuskan kapan awal Ramadan 1445 H (2024).

Sidang isbat ini digelar setelah pemerintah melakukan pemantauan hilal di 134 titik di Indonesia, yaitu Minggu sore, 10 Maret 2024 WIB.

Adib, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, menjelaskan bahwa sidang isbat penting dilakukan karena Indonesia bukan negara agama, bukan juga negara sekuler.

“Indonesia tidak bisa menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada orang per orang atau golongan,” kata Adib dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (8/3).

Baca juga:

Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 10 Maret 2024

Sidang isbat penting karena Indonesia punya banyak organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam. Masing-masing memiliki metode dan standar sendiri dalam penetapan awal bulan Hijriyah.

Tidak jarang pandangan satu dengan lainnya berbeda lantaran mazhab serta metode yang digunakan. Sidang isbat menjadi forum, wadah, sekaligus mekanisme pengambilan keputusan.

“Ini diperlukan sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan acuan bagi umat Islam untuk mengawali puasa Ramadan dan berlebaran," ujar Adib.

Sidang Isbat penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, kata Adib, bukan hanya dilakukan Indonesia saja.

Negara-negara Arab juga melakukan isbat setelah mendapatkan laporan rukyat dari lembaga resmi pemerintah atau perseorangan yang sudah terverifikasi dan dinyatakan sah oleh Majlis Hakim Tingginya.

Bedanya, Indonesia menggunakan mekanisme musyawarah dengan seluruh peserta sidang isbat.

Hasil musyawarah dalam sidang isbat ditetapkan oleh Menteri Agama agar mendapatkan kekuatan hukum. Jadi, bukan pemerintah yang menentukan jatuhnya awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. (knu)

Baca juga:

Cara Puasa Ramadan Buat Turunkan Berat Badan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan