Kematian Bintang Korea Kim Jong-suk Picu Spekulasi, Keluarga Siapkan Rekaman dan Seret Penyebar Hoaks ke Polisi
Sabtu, 07 Juni 2025 -
MerahPutih.com - Kematian mendadak Kim Jong-sukk—model sekaligus bintang reality show Skip yang tayang di saluran tvN—menyisakan duka dan tanda tanya besar.
Tak hanya mengejutkan publik, kepergian Jong-seok pada awal Minggu ini juga memicu gelombang isu liar yang kini ditanggapi serius oleh pihak keluarga.
Kematian Kim Jong-suk baru diketahui publik pada Jumat (6/6), ketika sang adik kandung menyebarluaskannya lewat unggahan di media sosial.
Begitu kabar resmi itu beredar, muncul pula isu liar tentang kematiannya, terutama terkait dengan bunuh diri.
“Ada banyak informasi menyesatkan soal Jong-seok yang beredar dan sangat menyakiti keluarga kami,” kata sang adik di media sosial, seperti dikutip biz.chosun.com.
Ia menambahkan bahwa alasan keluarga selama ini diam adalah karena ingin mendiang "beristirahat dengan tenang."
Namun, kini mereka merasa batas kesabaran sudah terlewati.
Baca juga:
Keluarga pun menyatakan akan menggandeng Unit Investigasi Siber untuk menindak tegas penyebar hoaks dan komentar jahat.
“Demi menghormati mendiang, hentikan spekulasi berlebihan,” tegas mereka.
Lebih lanjut, keluarga Jong-suk berencana merilis rekaman teman dekat, transkrip polisi, dan pesan terakhir yang disampaikan kepada mereka.
Langkah ini dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap rumor yang terus beredar di dunia maya.
Warganet pun ramai memberi dukungan.
“Saatnya kebenaran diungkap,” tulis seorang pengguna.
Yang lain berkata, “Keluarga Jong-suk sangat berani, aku salut.”
Meski begitu, ada juga yang khawatir bahwa publikasi rekaman bisa memicu kontroversi baru.
Jong-suk telah dikebumikan hari Jumat pada pukul 08.00. Lokasi permakamannya berada di Chuncheon Ansikwon dan Taman Bong-an, Yanggu. (dru)
*Depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Baca juga:
