Keamanan di Jakarta Bakal Diperketat saat Ramadan, Ini Alasannya
Minggu, 26 April 2020 -
MerahPutih.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto meningkatkan pengamanan di kawasan kamtibnas di wilayah Jakarta.
Menurut Heru, potensi terjadinya kejahatan di bulan Ramadan tetap ada meski pada tahun 2020 ini lebih sepi karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar.
Baca Juga
[HOAX atau FAKTA]: Seorang Pria Mengamuk dan Banting Kursi Lihat Video Wawancara Jokowi soal Mudik
"Di bulan Ramadan ini, kami tingkatkan pengamanan saat malam sampai menjelang pagi. Kami menyisir jalanan yang biasanya rawan tindak pidana," kata Heru dalam keterangan persnya, Minggu (26/4).
Ia melanjutkan, bahwa khusus untuk Operasi Ketupat, pihaknya meningkatkannya di titik-titik chek point yang ada di Jakarta Pusat.
"Untuk Operasi Ketupat, kami perketat di titik-titik chek point saja. Akan tetapi, patroli menyeluruh tetap berjalan pada saat malam hari sampai menjelang pagi," lanjutnya.
Heru mengimbau masyarakat, agar tidak beraktivitas di luar rumah selama bulan Ramadan.
"Ramadan kali ini kan bersamaan d rumah masa bencana Covid-19, jadi kami meminta warga Jakarta Pusat untuk sebaiknya menghindari beraktivitas di luar rumah. Hal ini perlu, karena untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di kawasan ibu kota," jelas Heru.
Polda Metro Jaya mencatat ada tiga jenis kejahatan yang jumlahnya menonjol selama masa wabah virus corona, yakni kejahatan pencurian dengan pemberatan terutama dengan sasaran minimarket, penyebaran berita bohong atau hoaks dan begal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan ada tiga jenis kejahatan yang menonjol sejak berlakunya kebijakan PSBB pada masa virus corona.
“Secara umum kejahatan yang menonjol di masa pandemi COVID-19 selama Januari sampai Maret 2020 dibanding Januari sampai Maret 2019, memang menurun. Namun ada tiga jenis kejahatan yang intensitasnya menonjol,” kata Yusri.
Ada pengeseran sasaran dari rumah ke minimarket, di mana kelompok yang biasa beraksi di rumah warga. Karena saat ini warga banyak diam di rumah, mereka mengalihkan sasaran ke minimarket yang tutup maupun yang akan tutup rolling door.
“Untuk kejahatan begal, meningkat seiring banyaknya aksi perampasan handphone dijalanan. Kami menghimbau kepada masyarakat jangan menggunakan handphone pada malam hari di tempat-tempat sepi,” tutur Yusri.
Sedangkan informasi hoaks atau berita hoaks, meningkat karena banyak kasus hoaks terkait COVID-19 di media sosial.
Sebelumnya, Yusri mengatakan dalam menindaklanjuti Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1238/IV/OPS.2/2020 tentang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di masa pandemi virus Corona, Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus untuk memetakan dan mengantisipasi aksi kejahatan jalanan di masa wabah virus corona ini.
“Untuk menindaklanjuti sesuai TR Kapolri, maka Kapolda Metro Jaya sudah memerintahkan semua wilayah polres jajaran memetakan kejahatan di masa pandemi corona ini, dengan membentuk tim khusus,” kata Yusri.
Baca Juga
Aparat Gabungan Jaring 25 Tunawisma yang Tinggal di Emperan Pasar Tanah Abang
Tim khusus ini katanya dibawah kendali Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dengan melibatkan semua polres dan polsek di bawah wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Pihaknya memastikan bahwa Polda Metro Jaya dan polres jajaran tetap melakukan patroli rutin yang ditingkatkan untuk menjaga situasi kamtibmas masyarakat, di samping terus melakukan imbauan pencegahan COVID-19. (Knu)