Kasus DBD Melonjak, Permintaan Trombosit PMI Solo Meningkat Hampir 100 Persen Per Hari
Kamis, 28 Maret 2024 -
MerahPutih.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Solo, Jawa Tengah, mencatat permintaan trombosit naik hampir 100 persen per hari. Hal itu terjadi seiring meningkatnya kasus DBD di wilayah Soloraya sekitar.
CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan peningkatan permintaan trombosit di PMI Solo mulai terjadi Minggu ini. Peningkatan permintaan trombosit karena banyaknya kasus Demam Berdarah (DBD).
“Banyaknya rumah sakit di Solo menjadi rujukan DBD membuat permintaan trombosit di PMI Solo naik,” ujar Martono di Balai Kota Solo, Kamis (28/3).
Baca juga:
Teknologi Wolbachia Cegah DBD, Bandung Butuh 5,4 Juta Telur Nyamuk Tiap Pekan
Dikatakannya, kebutuhan trombosit yang biasanya sehari 30 kantong dengan berbagai jenis golongan. Mulai pekan ini meningkat dua kali lipat 50-60 kantong atau hampir 100 persen.
“Biasanya permintaan trombosit 30 kantong per hari, sekarang 50-60 kantong,” kata dia.
Dia mengatakan disaat permintaan trombosit naik, stoknya tidak bisa banyak. Karena bulan Ramadan tidak banyak yang melakukan donor darah.
“Dan repotnya buat kami trombosit naik, tidak bisa menyediakan stok banyak. Apalagi batas trombosit hanya dua hari untuk diproses,” kata dia.
Baca juga:
DBD Solo Makan Satu Korban lagi, 45 Pasien Dirawat di Rumah Sakit
Ia pun mengajak masyarakat untuk mendonorkan darahnya ke kantor PMI dengan fasilitas alat lengkap dan diambil trombositnya untuk persediaan.
“Jadi pada kesempatan ini kami PMI Solo menghimbau teman-teman pendonor atau yang tidak biasa donor, walaupun puasa monggo donor darah,” kata dia.
Permintaan trombosit PMI Solo, kata dia, datang sampai Kabupaten Salatiga hingga Semarang. Ia pun mengajak masyarakat untuk donor darah ke PMI.
“Kami siapkan untuk berbuka dan sahur bagi yang berdonor di kantor PMI Solo,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga: