Kampus di Yogyakarta Gelar Kuliah Tatap Muka, Sultan HB X Minta Tambahan Vaksin

Jumat, 01 Oktober 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Sejumlah universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar kuliah tatap muka terbatas bulan ini.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta tambahan stok vaksin COVID-19 ke pemerintah pusat.

Sultan menjelaskan, tambahan stok ini diperuntukkan para mahasiswa yang kembali ke Yogyakarta.

Baca Juga:

Tarik Minat Milenial, Keraton Yogyakarta Kemas Ulang Penyajian Budaya

Ia mengatakan, tidak semua mahasiswa yang datang ke Yogyakarta sudah menerima vaksinasi COVID-19 dua kali. Untuk itu, ia membutuhkan tambahan stok.

"Kami berharap, mahasiswa ini yang kemungkinan di daerahnya belum divaksin, mau tidak mau kita harus melakukan vaksinasi," kata Sultan di Yogyakarta, Jumat (01/10)

Vaksinasi pelajar dna guru di Kabupaten Sleman DIY. (Foto: MP/Patricia Vicka)
Vaksinasi pelajar dna guru di Kabupaten Sleman DIY. (Foto: MP/Patricia Vicka)

Ia mendorong agar pemerintah pusat secepatnya mengirimkan tambahan vaksin tersebut.

Selain diperuntukkan mahasiswa,lanjut Sultan, vaksin juga untuk para siswa dan orang tua wali para siswa.

Pasalnya, bulan Oktober ini ada sekitar 200 SMA dan SMK yang juga menggelar belajar tatap muka. Murid di sekolah SMA dan SMK banyak yang berasal dari luar wilayah DIY. Beberapa orang tua atau wali murid pun ikut berpindah dan tinggal wilayah DIY.

"Sehingga kebutuhan kami (vaksin) mungkin akan meningkat dari rencana semula,” terang Sri Sultan.

Baca Juga:

Lokasi Wisata di Yogyakarta Wajib Terhubung dengan Fasilitas Kesehatan

Raja Yogyakarta ini menegaskan, pihaknya sangat berhati-hati saat memperbolehkan belajar tatap muka dan kuliah tatap muka.

Pemda DIY mewajibkan cangkupan vaksinasi tenaga pendidik dan para siswa sekolah yang menggelar tatap muka diatas 80 persen. Hal ini juga diterapkan di tingkat universitas.

Data terkini vaksin untuk pelajar usia 12 sampai 18 tahun di Yogyakarta mencapai 84,30 persen. Sedangkan vaksin untuk guru dan tenaga pendidikan 92,44 persen. (Patricia Vicka/Yogyakarta)

Baca Juga:

Bareskrim Bongkar Pabrik Obat Keras Ilegal di Yogyakarta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan