Jokowi Masuk 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh, Begini Tanggapan PSI
Sabtu, 20 Oktober 2018 -
MerahPutih.Com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut positif masuknya nama Presiden Jokowi dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh 2019. Dalam daftar itu, Presiden Jokowi berada di urutan ke-16 sama seperti daftar tahun lalu.
"Penghargaan ini dengan tegas membantah persepsi sebagian pihak yang menyatakan Jokowi dan pemerintahannya anti-Islam. Jika Pak Jokowi anti-Islam, mustahil dia masuk daftar The Muslim 500,” kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam keterangan persnya, Jumat (19/10).
Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh 2019 diterbitkan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), institusi riset independen yang terafiliasi dengan Institut Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam yang berkantor di Amman, Yordania.

Menurut Toni, penghargaan ini juga dapat dimaknai sebagai pengakuan dunia untuk kepemimpinan Jokowi di Indonesia. Beliau diakui mampu memimpin sebuah negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia.
Penyelenggara menggarisbawahi bahwa pembangunan infastruktur yang massif dan penyediaan layanan sosial membuat Jokowi mendapat dukungan kuat dari rakyat.
"Pihak luar saja mengakui bahwa Presiden Jokowi memang punya kerja nyata yang membuatnya dicintai rakyat. Selama puluhan tahun, infrastruktur tidak dipedulikan. Baru di tangan Jokowi menjadi prioritas," ujar Toni.
Selain infrastruktur, kata Wakil Sekretaris TKN KIK itu, blusukan ala Jokowi juga kembali mendapat atensi dari penyelenggara. Cara ini membuatnya bisa langsung mendengar dan melihat persoalan rakyat.
"Pemimpin tipe ini tak berjarak dengan realitas. Beliau tak bisa dibohongi jika ada bawahan yang berprinsip Asal Bapak Senang," pungkas Toni.
Selain Jokowi, warga negara Indonesia yang juga masuk dalam Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh 2019 adalah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (urutan ke-20) dan ulama karismatis Habib Luthfi bin Yahya (urutan ke-37).(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Pengamat Timur Tengah: Kasus Hilangnya Wartawan Senior Jamal Khashoggi Coreng Citra Arab Saudi