Pengamat Timur Tengah: Kasus Hilangnya Wartawan Senior Jamal Khashoggi Coreng Citra Arab Saudi
Wartawan Washington Post Jamal Khashoggi (Middle East Monitor/Handout via REUTERS/File Photo)
MerahPutih.Com - Kasus hilangnya wartawan senior Arab Saudi Jamal Khashoggi dapat merusak citra positif Arab Saudi di mata internasional. Padahal upaya reformasi sosial yang dilakukan sang putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman selama ini sudah diapresiasi dunia barat.
Menurut pengamat masalah Timur Tengah Yon Machmudi tragedi Jamal Khashoggi mencoreng reputasi kerajaan Arab Saudi.
"Dapat dipastikan bahwa kerajaan Arab Saudi bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi," ujar Yon Machmudi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (19/10).
Yon menganggap Saudi bertanggung jawab atas dugaan bahwa Khashoggi hilang saat berada di konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Jamal Khashoggi adalah wartawan Saudi yang dikenal sangat kritis terhadap kerajaan.
Dia melarikan diri tahun lalu dari Saudi, dikabarkan guna menyelamatkan diri dan menghindari penangkapan oleh pihak keamanan kerajaan.
Kritik-kritiknya disebut-sebut banyak menyudutkan pihak istana dan keluarga kerajaan, terutama menyangkut Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman.
"Khashoggi dianggap menjadi ancaman bagi konsolidasi kekuasaan klan Salman," kata Yon yang juga dosen Universitas Indonesia itu.
Akhir-akhir ini, lanjut Yon Machmudi sebagaimana dilansir Antara, penangkapan terhadap figur-figur yang kritis terhadap kerajaan kerap terjadi.
Hilangnya Jamal Khashoggi perlu diselidiki secara tuntas, ujarnya, apakah itu merupakan perintah resmi kerajaan atau karena kesalahan yang dilakukan para intelijen yang ditugaskan menangkapnya.
Kerajaan Saudi sendiri belakangan ini sudah meninggalkan cara-cara kekerasan yang cenderung melanggar hak asasi manusia dalam menangkap dan menghukum lawan-lawan politiknya.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa pihak berwenang di Turki meyakini bahwa Khashoggi, yang hilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul, dibunuh di dalam gedung perwakilan tersebut, kata dua sumber Turki pada Sabtu lalu.
"Penilaian awal kepolisian Turki ialah bahwa Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Kami yakin pembunuhan tersebut direncanakan dan jasadnya dibawa keluar konsulat itu," kata salah seorang dari dua pejabat Turki tersebut kepada Reuters.
Sumber Turki itu tidak mengatakan bagaimana mereka sampai pada keyakinan bahwa wartawan Washington Post Jamal Khashoggi dibunuh.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Terduga Teroris di Tanjungbalai Berasal dari Jaringan JAD Pimpinan Syaiful
Bagikan
Berita Terkait
Klub Arab Saudi Masih Mau Datangkan Mohamed Salah, Liverpool Sudah Siap Kehilangan?
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Raphinha Tepis Rumor Pindah ke Arab Saudi, Fans Barcelona Langsung Lega
Arab Saudi Masih Kejar Tanda Tangan Raphinha, Barcelona Mulai Waspada
MK Gelar Sidang Uji Materiil UU Pers, Ahli Nilai Pasal 8 Belum Jamin Perlindungan Wartawan
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United
Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab