Jinakkan Tantrum Pada Anak Lewat 3 Tahapan Ini
Minggu, 06 Februari 2022 -
SETIAP manusia mengalami rasa memiliki dan signifikansi dalam hidup. Begitu pun pada anak-anak. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi dalam kehidupan seorang anak, mereka kemungkinan akan mulai bertingkah dengan merengek untuk mendapatkan perhatian. Namun, alasan ini bukan satu-satunya penyebab perilaku negatif tersebut.
Dilansir Positive Parenting Solution, banyak anak mengekspresikan diri dengan mengomel karena mereka belum belajar cara yang lebih baik untuk menyampaikan maksud. Mereka harus belajar cara-cara yang positif dan produktif untuk berkomunikasi. Sayangnya orang tua cukup sibuk, sehingga sulit untuk memberikan komunikasi positif sesering yang mereka mau.
Namun, Moms perlu meluangkan waktu untuk mengajarkan cara berkomunikasi yang baik. Ketika mereka tidak menerima perhatian ini dan tidak belajar untuk berkomunikasi dengan tepat, mereka akan tantrum.
Untuk itu anak harus belajar bahwa mengamuk dan merengek tidak akan membuat mereka mendapatkan apa yang diinginkan. Kamu masih dapat membantu si kecil memvalidasi perasaannya tetapi menyerah bukanlah cara yang tepat. Sebagai gantinya, berikut tiga langkah yang dapat membantu anak-anak berkomunikasi dan mencegah tantrum dari segala usia.
Baca Juga:
Cara Tepat Menumbuhkan Semangat Belajar Anak di Tengah Pandemi
1. Beritahu mereka apa yang diharapkan orang tua

Anak-anak berperilaku lebih baik ketika mereka tahu apa yang diharapkan. Coba untuk menjelaskan harapanmu saat keadaan sedang tenang. Jelaskan kepada anak bahwa anak sudah cukup besar untuk meminta apa yang mereka inginkan tanpa mengomel. Jelaskan juga bahwa mereka akan baik-baik saja jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan dan bahwa mengemis tidak akan membantu.
Jelaskan kepada anak bahwa jika mereka cengeng dan mengeluarkan suara berisik, Moms akan meletakkan tangan di atas telinga sebagai pengingat. Dengan demikian, setiap kali mereka melihatmu meletakkan tangan di atas telinga, itu adalah petunjuk bahwa mereka harus menggunakan suara biasa. Jelaskan bahwa jika mereka menggunakan suara normal, kamu akan berbicara dengan mereka tentang apa yang ada di pikiran mereka.
Beberapa anak mungkin membutuhkan contoh suara normal dan suara keras. Jika demikian, lakukan permainan peran agar mereka memahami harapan.
Baca Juga:
2. Tegaskan pada mereka bahwa orang tua tidak akan menanggapi permintaan dengan merengek

Beri tahu anak bahwa Moms tidak akan merespons sama sekali jika meletakkan tangan di atas telinga tidak memicu suara yang normal. Pastikan anak tahu bahwa kamu akan terus melakukan apa pun yang sedang kamu kerjakan dan berpura-pura tidak mendengar suara rengekan mereka. Jangan lupa untuk menjelaskan bahwa begitu mereka memilih untuk menggunakan suara biasa, kamu akan dengan senang hati berdiskusi.
3. Konfirmasikan bahwa anak mengerti

Setelah Moms memberi tahu anak apa yang diharapkan darimu, pastikan mereka mengerti. Moms dapat mengajukan pertanyaan untuk memastikan mereka tahu apa yang akan terjadi. Moms bahkan dapat bermain peran. Latih cara berbicara satu sama lain dengan suara normal. Kemudian, mintalah anak menggunakan suara cengeng dan tunjukkan bagaimana kamu menanggapinya. Permainan peran bermanfaat karena memungkinkan mereka melihat dan mendengar bagaimana keadaannya ketika mereka memohon atau mengomel.
Aspek lain untuk memastikan anak mengerti adalah cobalah untuk konsisten. Setiap kali anak mulai tantrum ikuti langkah-langkahnya dan jangan menyerah.
Itulah tiga langkah yang perlu dilakukan untuk melatih anak agar tidak tantrum. Pastikan untuk melakukan tiga langkah tersebut secara konsisten supaya langkah ini berhasil. (avia)
Baca Juga: