Menjadi Produktif tak Sama dengan Bekerja Berlebihan
Senin, 11 Oktober 2021 -
MELAKUKAN aktivitas di rumah saja selama pandemi COVID-19 membuat lebih banyak waktu luang yang dimanfaatkan untuk bekerja. Namun, kamu perlu mengetahui perbedaan produktif dengan bekerja berlebihan.
Mengetahui hal tersebut amatlah penting agar kesehatan kamu tidak terganggu. Hal itu diungkapkan psikolog Graheta Rara Purwasono, MPsi dari Universitas Airlangga.
Baca Juga:
Menurut Graheta, bekerja berlebihan atau (toxic productivity) merupakan istilah dari overworking yang menggambarkan pribadi yang terlalu banyak bekerja sehingga melupakan istirahat.
"Toxic productivity itu memunculkan rasa bersalah kalau tidak mengerjakan sesuatu. Ujung-ujungnya, mengalami burnout yang membahayakan kesehatan. Itu harus dihindari," jelas Graheta yang jadi psikolog di Riliv, seperti dilansir ANTARA.

Apabila bekerja berlebihan, kamu tidak memiliki waktu untuk menghabiskan momen bersama keluarga, teman, atau diri sendiri. Hal itu disebabkan kamu terlalu sibuk bekerja setiap saat. Bila demikian, Graheta memberikan solusi agar kamu bisa produktif, tapi tidak bekerja berlebihan.
Tips pertama yakni buatlah batasan yang jelas. Apabila pekerjaan merupakan satu-satunya hal yang berputar dalam pikiranmu, maka sulit untuk memikirkan hal lain yang serupa pentingnya. Contohnya, kamu mendapat istirahat yang berkualitas, atau menghabiskan waktu dengan keluarga terkasih.
Cobalah untuk membuat batasan, seperti halnya mengatur diri, agar tak bekerja nonstop selama tiga jam tanpa di selingi dengan istirahat. Kemudian, kamu jgua harus memastikan waktu tidur dan menjadwalkan waktu berkualitas bersama keluarga setiap minggunya.
Setelah itu, terapkanlah professional detachment. Perlakukanlah pekerjaan sebagai sesuatu yang akan ditangani setelah melakukan tanggung jawab lain di luar itu.
Baca Juga:

Untuk kamu yang kerap rapat daring setiap hari, kamu perlu ingat bahwa kesehatan fisik dan mental kamu lebih penting ketimbang pekerjaan.
"Pahami bahwa menjadi pekerja bukanlah identitasmu satu-satunya. Kamu bukan hanya seorang pekerja, tetapi juga orang tua, pacar, teman, dan lain sebagainya." jelas Graheta.
Selanjutnya, tips yang ketiga yakni menerapkan mindfulness guna membantu kamu berhubungan dengan dunia secara lebih sehat. Kemudian, dengan 'mindfulness' juga, kamu bisa menyadari apa yang dibutuhkan oleh tubuhmu, dan kamu bisa terhindari dari 'toxic productivity'. Untuk itu, terapkanlah 'mindfulness' dengan cara meditasi, duduk diam, jernihkan pikiran dan pejamkan mata.
Akhir kata Graheta menyampaikan, bahwa produktivitas yang baik yaitu produktivitas yang memberimu waktu untuk beristirahat. Kemudian, pada saat yang bersamaan mendorongmu mencapai tujuan dengan cara yang sehat. (Ryn)
Baca Juga: