Jabatan Bos Bulog Pertaruhan Ketegasan Buwas di Mata Jokowi
Senin, 30 April 2018 -
MerahPutih.com - Posisi Direktur Utama Perum Bulog ternyata bukan jabatan yang enteng. Bulog sebagai BUMN yang mengurusi urusan pangan di Indonesia membutuhkan pemimpin yang menyerupai sosok setengah dewa. Syaratnya, harus jujur, berani dan tegas.
Sampai-sampai Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menegaskan persoalan beras merupakan kepentingan bagi rakyat. Menurut Presiden, jika Dirut Bulog tidak diisi orang yang tepat, maka masalah di sektor pangan bisa terus-terusan terjadi.
"Karena ini kita ngerti, persoalan perut, persoalan beras ini adalah persoalan rakyat," kata Jokowi, kepada wartawan usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2018 di Puri Agung Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4).

Presiden Joko Widodo (Jokowi). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Atas dasar itu, Presiden memastikan penunjukkan mantan Kepala BNN Komjen Budi Waseso alias Buwas menjadi Dirut Bulog sudah sangat tepat. Kepala Negara mengenal langsung sosok Buwas sebagai orang yang memenuhi semua kriteria untuk memimpin BUMN yang mengatur urusan pangan di Indonesia itu.
“Kita perlu orang yang tegas, orang yang berani, orang yang jujur, orang yang memiliki rekam jejak dalam mengelola Bulog,” tegas Jokowi merujuk sosok mantan polisi yang pensiun dengan pangkat terakhir bintang tiga itu.
Pandangan senada ditegaskan Wakil Presiden (Wapres) Jusuk Kalla (JK) yang memuji Buwas adalah sosok pekerja keras sehingga mampu memimpin Perum Bulog dengan baik. "Ya tentu Bulog berbeda dengan hukum (Kepolisian RI). Tetapi selama dia belajar dan bekerja keras di bidang bisnis, tentu dapat bekerja dengan baik," kata JK, kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta.
Wapres mengaku Buwas tergolong sukses saat menjabat kepala BNN dan Kabareskrim di Polri. "Kalau Anda bicara Budi Waseso, dia seorang pekerja keras dan konsekuen. Dia kuat bekerja di BNN, jadi sangat boleh dibilang berhasil dengan upayanya," ujar tokoh senior Golkar itu.
Tak Gentar Menjawab Tantangan
Buwas sendiri sejak jauh-jauh hari sudah siap menjawab tantang dua orang paling penting di Indonesia itu. Mantan Kabareskri itu menjanjikan sikap tegas untuk mengamankan stok bahan pangan, terutama beras menjelang Ramadan. Apalagi, beras merupakan bahan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
"Harapan saya tidak ada yang mempermainkan masalah perut masyarakat Indonesia. Ini suatu kebutuhan masyarakat Indonesia yang sangat menyeluruh. Jadi, saya kira tidak boleh ada yang mempermainkan masalah itu," kata Buwas di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, usai pelantikan Jumat (27/4) lalu.
Pernyataan Buwas merujuk pada oknum pedagang besar yang memainkan stok beras. Bahkan, dia siap menindak jajaran di bawahnya jika ada yang melakukan praktik curang sehingga membuat harga pangan mahal. "Kalau ada yang tidak tertib kita bersihkan. Kalau memang harus disingkirkan, ya kita singkirkan, karena ini sekali lagi berangkatnya untuk masyarakat Indonesia," tandas dia.

Sebelumnya, Buwas dianggap sukses memberantas peredaran narkoba saat memimpin Badan Narkotika Nasional. Pemerintah pun kembali mempercayakan mantan Kabareskrim itu menduduki posisi penting sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
Jenderal polisi dengan pangkat terakhir bintang tiga itu ditunjuk menggantikan Djarot Kusumayakti berdasarkan keputusan Menteri Rini Soemarno yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) Bulog.
Tujuan penunjukkan Buwas sebagai bagian dari upaya penyegaran manajemen perusahaan untuk memperkuat peran perusahaan sebagai stabilisator harga pangan. (*)