Ini Beda Harga Vaksin Jadi dan Bahan Baku Vaksin Impor Bio Farma
Selasa, 30 Maret 2021 -
MerahPutih.com - Badan Usaha Milik Negara bidang farmasi PT. Bio Farma terus mendatangkan jutaan bahan baku vaksin COVID-19 ke Indonesia, untuk memenhuhi kebutuhan vaksin dalam negeri. Impor bahan baku vaksin, misalnya dari Sinovac dinilai jauh lebih efisien.
"Perbandingan impor bahan baku dan jadi, lebih efisien kita impor bahan baku dari sisi harga," kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (29/3).
Baca Juga:
Kecepatan Vaksinasi Dekati 500 Ribu Penyuntikan Per Hari
Ia memaparkan, dalam kasus importasi tiga juta dosis vaksin jadi dari Sinovac, harga vaksin ditetapkan sebesar USD17 dola per dosis. Melalui sejumlah negosiasi dan pemberian sekian ratus ribu dosis vaksin gratis, harga vaksin bisa ditekan menjadi sebesar USD13,3 per dosis. Sedangkan pada saat impor bahan baku, harga menjadi USD10,9 dolar AS per dosis.
"Jadi ada perbedaan sekitar hampir USD3 dolarper dosis pada saat kita impor vaksin jadi dan produksi sendiri," katanya.
Selain efisiensi, keuntungan impor bahan baku vaksin akan dapat mendorong industri vital dalam negeri. Tidak hanya itu, mengimpor bahan baku akan mendorong transfer teknologi sehingga Indonesia ke depan mampu memproduksi vaksin COVID-19 sendiri.
Ia menjelaskan teknis pembentukan harga vaksin, perusahaan memberikan usulan harga vaksin yang kemudikan diverifikasi oleh BPKP. Harga tersebut diserahkan kepada Kementerian Kesehatan untuk kemudian ditetapkan margin yang akan diterima Bio Farma.

"Proses pembentukan harga itu, dari usulan kita yang diverifikasi BPKP. Dan nanti dari Kemenkes menetapkan margin, itu yang kemudian jadi dasar kontrak pemesanan Kemenkes kepada Bio Farma," ujarnya.
BUMN ini, kini tengah fokus mengoperasikan fasilitas produksi baru pada April 2021 guna mendukung pasokan vaksin COVID-19. Dengan pengoperasian lini produksi baru tersebut, kapasitas produksi yang tadinya sekitar 10-12 juta dosis per bulan bisa meningkat di atas 25 juta dosis per bulan.
Dari sisi produksi, Bio Farma telah melakukan importasi bahan baku vaksin sejak Januari lalu di mana ada BUMN tersebut telah memiliki kontrak 140 juta dosis bahan baku dengan Sinovac. Perseroan juga tengah dalam proses negosiasi untuk menambah 120 juta dosis bahan baku dari pengembang vaksin asal Tiongkok tersebut. (*)
Baca Juga:
Gunakan Fasilitas Baru, Bio Farma Mulai Produksi 25 Juta Dosis Vaksin Per Bulan