Inflasi Juli 2016 0,69 Persen, Terendah dalam 5 Tahun
Senin, 01 Agustus 2016 -
MerahPutih Bisnis - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi selama Juli sebesar 0,69 persen dengan indeks harga konsumen 125,15. Angka inflasi di bulan Juli ini terendah dalam kurun lima tahun sejak 2012.
Menurut Kepala BPS Suryamin, kemungkinan hal ini disebabkan Lebaran yang jatuhnya tidak di pertengahan bulan Juli, tapi di minggu pertama. Suryamin menjelaskan, pada Juli 2012 inflasi mencapai 0,7 persen sedangkan Juli 2013 angka inflasi sebesar 3,29 persen. Disusul inflasi Juli 2o14 dan 2015 masing-masing sebesar 0,93 persen.
"Artinya, karena lebaran itu tanggal 6 Juli, berarti 1-5 Juli masih ada pengaruh arus mudik dan setelah itu, arus balik," kata Suryamin saat pemaparan angka inflasi di Gedung BPS, Jalan Dr Sutomo, Jakarta Pusat.
Sementara tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2016 sebesar 1,76 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,21 persen. Demikian menurut data BPS yang dikutip Antara, Senin (1/8).
Menurut BPS, inflasi selama bulan Juli terjadi karena adanya kenaikan harga, antara lain pada kelompok bahan makanan (1,12 persen); makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,54 persen); serta perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,24 persen).
Selain itu inflasi juga terjadi karena kenaikan harga pada kelompok sandang (0,44 persen); kesehatan (0,37 persen); pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,51 persen); dan transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (1,22 persen).
Selama Juli, menurut BPS, ada 78 kota yang mengalami inflasi dan empat kota yang mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan (2,34 persen) dan terendah terjadi di Gorontalo (0,06 persen). Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jayapura (1,10 persen) dan terendah terjadi di Maumere (0,05 persen).
BACA JUGA: