Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah


Ilustrasi. Foto: ANTARA/Aprionis.
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik melansir komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dengan andil inflasi 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, emas perhiasan, dan biaya sekolah dasar (SD).
Bila ditinjau dari sebaran wilayah, terdapat 11 provinsi yang mengalami inflasi dan 27 provinsi lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Sumatera Utara sebesar 1,37 persen, sedangkan deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara sebesar 1,90 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan penurunan harga pangan menjadi faktor yang menyebabkan perekonomian mengalami deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2025.
Baca juga:
Tekan Inflasi, Polri Distribusikan 6 Ton Beras dalam Gerakan Pasar Murah di Madiun
“Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,29 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,08 persen,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin.
Dari segi komoditas, penyumbang dominan deflasi adalah tomat yang berkontribusi 0,10 persen dan cabai rawit 0,07 persen. Di luar kelompok makanan, kontributor terbesar deflasi adalah tarif angkutan udara sebesar 0,03 persen dan bensin 0,02 persen.
Namun, terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Sejalan dengan itu, komponen harga bergejolak (volatile food) memberikan andil deflasi tertinggi sebesar 0,10 persen dengan deflasi sebesar 0,61 persen. Komoditas yang berperan signifikan adalah tomat, cabai rawit, dan bawang putih.
Selanjutnya, komponen harga diatur pemerintah (administered price) mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dengan andil deflasi 0,02 persen. Komoditas utama yang menyumbang deflasi pada komponen ini adalah tarif angkutan udara dan bensin.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan

Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat

Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen

Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat

ID FOOD Gelontorkan Rp 1,75 Triliun Buat Serap dan Stabilkan Harga Gula Petani

Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan

Harga Pangan Hari Ini, 25 September 2025: Beras, Cabai, Hingga Minyak Goreng Turun Drastis

Pemprov DKI Jelaskan Alasan Kenaikan Harga Cabai pada Pekan Ketiga September

Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus

Harga Gula di Tingkat Produsen Rendah, BUMN ID FOOD Percepat Pembelian
