Ikatan Dokter Harap Diberi Pemeriksaan Swab Rutin
Selasa, 22 September 2020 -
MerahPutih.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Faqih menyebut tenaga kesehatan akan mendapatkan pemeriksaan swab gratis untuk melindungi mereka yang bertugas.
Menurutnya, hal itu telah disetujui oleh Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19.
"Alhamdulillah, untuk proses perlindungan, satgas juga sudah berdiskusi dengan kami untuk pemeriksaan tes PCR secara gratis. Kabarnya sudah mulai berjalan," kata Daeng dalam dialog Benteng Terakhir Penanganan COVID-19 di Youtube BNPB, Selasa (22/9).
Baca Juga:
Daeng mengatakan, sangat dibutuhkan upaya untuk melindungi ketahanan tenaga kesehatan karena risiko kontak langsung dengan pasien COVID-19.
"Kami berharap dengan pemeriksaan rutin ke tenaga kesehatan akan menekan penularan," ujarnya.
Daeng mendorong pemerintah melakukan testing kepada petugas kesehatan di 9 provinsi prioritas penanganan.
Hal itu dilakukan terutama untuk membantu ketahanan tenaga medis di daerah yang tinggi angka penularan COVID-19.
"Kami bersyukur, kami apresiasi petugas kesehatan akan mendapat pemeriksaan gratis meski ini baru dimulai di Jabodetabek," ujarnya.

Dari catatan IDI, 117 dokter yang gugur tersebut di antaraya yakni 53 dokter spesialis, 62 dokter umum, dan 2 dokter residen.
"Di pelayanan kesehatan ini, bagi kawan-kawan yang melakukan perawatan kepada saudara kita yang sakit, perlu ditingkatkan perlindungannya," kata Daeng.
Daeng menjelaskan, perlindungan tersebur di antaranya proses pendampingan, menjaga ketersediaan alat pelindung diri (APD).
"Satgas alhamdulillah sudah berusaha untuk men-support APD. Alhamdulillah juga satgas akan memberikan perlindungan dalam bentuk pemeriksaan PCR secara gratis, ini sangat berarti bagi kami," lanjutnya.
Sementara itu, sebanyak 803 orang apoteker terkonfirmasi COVID-19, dengan 640 orang dinyatakan sembuh dan 6 orang meninggal. Selain itu, terdata 283 orang kontak erat dan 723 orang melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga:
Saat ini, apoteker bersama dengan dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya melakukan pelayanan langsung dengan masyarakat terutama terkait obat di apotek, rumah sakit, maupun puskesmas.
"Sehingga yang menjadi perhatian sekarang adalah bagaimana keselamatan mereka, PP IAI sudah menyampaikan SOP dan pedoman layanan pada saat pandemik sehingga tetap dapat melakukan pelayanan kefarmasian dengan baik," ujar Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Keri Lestari.
Hingga saat ini, sekitar 800 apoteker terpapar COVID-19, ada yang sembuh, isolasi mandiri, ada juga yang meninggal.
"Namun, ini semua merupakan salah satu pengabdian profesi yang harus dilakukan, apapun yang terjadi, apoteker harus tetap bersama dengan masyarakat terutama dalam penggunaan obat rasional, efektif, dan memiliki kemanfaatan untuk masyarakat," lanjutnya. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Dokter Tiongkok Sebut Ngopi Tiga Kali Sehari Cegah COVID-19