Pengungsi Gempa Bandung Raya 5.400 Orang, IDI Terjunkan Tim Medis
Petugas mengecek kondisi bangunan rumah warga yang rusak di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). (ANTARA/Feri Purnama)
MerahPutih.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menerjunkan 40 tenaga medis guna menangani para korban yang terdampak gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bandung Jawa Barat pada Rabu (18/9).
"Terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, serta perawat," kata Ketua IDI Wilayah Jawa Barat Dr M. Luthfi dalam keterangannya, dilansir Antara, Jumat (20/9) .
Hingga saat ini, para tenaga medis dokter dari IDI cabang Kabupaten Bandung dan IDI Wilayah Jawa Barat yang didampingi paramedis dan perawat masih melakukan pemeriksaan kesehatan keliling di wilayah terdampak.
Dampak gempa bumi sendiri dirasakan di sejumlah wilayah di Bandung seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, serta Cileunyi.
Baca juga:
Bocah 4 Tahun Korban Gempa Bandung Raya Meninggal di RSUD Majalaya
Sementara itu, Ketua IDI Cabang Kabupaten Bandung Dr A. Aziz Asopari menyebutkan hingga saat ini terdapat 26 korban yang ditangani di RSUD Bedas Kertasari.
Para korban itu terdiri dari 13 laki-laki dan 13 perempuan, dengan 24 korban luka ringan dan rawat jalan, serta dua orang mengalami luka berat yang kemudian dirujuk ke RSUD Majalaya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) terakhir, jumlah pengungsi tercatat saat ini sekitar 5.400 orang yang terdiri atasi anak, dewasa, dan lansia.
Aziz menambakan para dokter yang bertugas melaporkan dibutuhkan logistik makanan dan obat-obatan, mengingat sebagian besar obat yang berada di dalam instalasi farmasi Puskesmas tidak dapat diambil karena khawatir bangunan akan rubuh.
Baca juga:
Adapun, jenis penyakit yang ditangani saat ini, antara lain Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), alergi, hipertensi, myalgia, dan kecemasan. Tim lapangan IDI juga menemukan di Desa Cihawuk terdapat dua anak yang membutuhkan konseling karena mengalami trauma pascabencana. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
Gempa Magnitude 6,3 Guncang Aceh, BMKG Sebut Pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Gempa Tektonik Magnitudo 6 di Laut Banda, Tidak Ada Ancaman Tsunami
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia