Kemenkes Bantah Terlibat Pemecatan Dekan FK Unair Penolak Dokter Asing
Ilustrasi dokter spesialis. (Foto: Unsplash/Online Marketing)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan tidak terlibat dengan keputusan Rektorat Universitas Airlangga (Unair) memberhentikan Prof Budi Santoso dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran, karena menolak program pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
"Kabar itu tidak ada hubungannya dengan Kemenkes. Itu masalah internal Unair," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dikonfirmasi di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (4/7).
Siti menyarankan media untuk menanyakan langsung kepada pihak universitas terkait alasan pemecatan Prof Budi dari jabatannya. "Mungkin bisa klarifikasi lanjut dengan pihak Rektorat Unair," imbuh penjabat Kemenkes itu.
Sementara itu, Unair Surabaya membenarkan telah memberhentikan Prof Budi dari jabatan dekan fakultas kedokteran. Namun, pihak universitas tidak mau menjelaskan secara detai alasan pemberhentian.
Baca juga:
Dekan FK Unair yang Tolak Dokter Asing Praktik di Indonesia Dipecat
"Alasan atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair," Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair Martha Kurnia Kusumawardani dalam keterangan tertulis di Surabaya, Kamis (4/7).
Sebaliknya, Prof Budi membenarkan alasan pemecatannya dari jabatan Dekan FK Unair terkait dengan sikapnya menolak dokter asing boleh berpraktik di Indonesia. "Iya. Proses saya untuk dipanggil (Rektorat Unair) berkaitan dengan itu (penolakan dokter asing)," katanya, saat dikonfirmasi awak media.
Prof Budi menjelaskan dirinya dipanggil Rektorat Unair pada Senin (1/7) untuk mengklarifikasi pernyataannya menolak program dokter asing di Indonesia. Sedangkan, keputusan pemberhentian diterima Rabu (3/7) kemarin.
Menurut Prof Budi, dalam pertemuan itu terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait program Kemenkes untuk mendatangkan dokter asing bisa berpraktik di Indonesia.
Baca juga:
Dekan FK Unair Benarkan Dipecat karena Tolak Program Dokter Asing Kemenkes
"Karena rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," ungkap mantan Dekan FK Unair itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
[HOAKS atau FAKTA]: Kementerian Kesehatan Kasih Kondom Gratis untuk Setiap Mahasiswa Semester 4 ke Atas