Hasto Bocorkan Rekaman Jokowi soal Intimidasi, Istana Sebut Itu Pidato Lama
Senin, 19 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara soal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Forkopimda 2019 yang dibocorkan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ke publik.
Menurut Ngabalin, rekaman yang dianggap Hasto sebagai upaya intimidasi oleh Presiden Jokowi itu misinformasi yang dibeberkan ke publik tanpa dikroscek ulang.
"Sudah selesai itu salah mereka kasih informasi ke bang Hasto, kasihan itu kan pidato resmi pak Presiden, jadi orang itu merekam lalu mengirim ke pak Sekjen jadi sayang juga pak sekjen tidak cek ulang," kata Ngabalin kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8).
Konflik antara Jokowi dan PDIP dinilai Ngabalin, sebagai penyebab rekaman tersebut dinarasikan sebagai upaya intimidasi oleh Jokowi. "Itu kan pidato lama kasihan, jadi memang suka dan tidak suka ya itulah perkaranya," kata dia.
Baca juga:
Hasto Sebut Soekarno Run Jadi Bukti Menggelorakan Spirit Kemandirian
"Makanya saya bilang dari awal agak sedikit dibenahi emosi supaya kalau ada hal-hal seperti itu tidak terlalu cepat ditanggapi," imbuh Ngabalin.
Sebelumnya, Hasto mengungkit rekaman suara yang diduga merupakan suara Presiden Jokowi saat berbicara mengenai upaya hukum dengan membisiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jaksa Agung, hingga Kapolri.
Hasto awalnya cuma menjawab pertanyaan wartawan perihal Ketum Partai NasDem Surya Paloh, yang menyatakan NasDem tak akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Politikus asal Yogyakarta itu merasa janggal, sehingga ia menjawab jika itu bukan kebiasaan Paloh, namun PDIP tak akan ikut campur.
Baca juga:
Jokowi Lantik Hasan Nasbi, Dadan dan Taruna Ikrar Jadi Kepala Badan
Hasto menilai rakyat melihat pencabutan pengusungan Anies oleh NasDem sebagai hal yang tak biasa dan seperti ada yang ditutup-tutupi.
"Apakah rekan-rekan wartawan sudah mendengar itu atau belum itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden karena ini berbahaya di dalam demokrasi dan penegakan hukum itu sekiranya hal tersebut benar. Udah pada mendengar belum?" ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8). (pon)