Gunakan Kata 'Jangan' Pada Anak dengan Bijak
Jumat, 31 Januari 2020 -
DI usia balita rasa ingin tahu anak amat tinggi. Pada masa-masa ini, si kecil sangat ingin mengeksplorasi hal-hal baru yang menurutnya menarik. Peran orang tua pun tak boleh ketinggalan untuk membimbing anak pada masa-masa ini.
Hal yang dilakukan orang tua serta ucapan yang dilontarkan terhadap si kecil akan berpengaruh pada sikap dan sifat si kecil. Sayangnya, banyak orang tua yang salah menggunakan kata 'jangan' pada anak. Niatnya memang baik, agar bersikap tegas. Tapi sikap ini nyatanya salah.
Baca juga:
Bentuk Anak Kreatif, Shahnaz Haque Sarankan Pola Asuh Mandiri
Salah menggunakan kata 'jangan' justru akan membuat anak terkekang. Hal ini akan berdampak buruk baginya. Walaupun, di sisi lain, kata 'jangan' sangat ampuh untuk membuat si kecil patuh terhadapmu.
Oleh karena itu, pergunakan kata jangan dengan bijak. Kamu tetap boleh menggunakan kata 'jangan' asalkan:
1. Sewajarnya, jangan terlalu dikekang

Kamu tidak bisa terlalu mengekang anak, hal ini malah bisa membuatnya memberontak. Bimbinglah sewajarnya. Menurut artis Shahnaz Haque yang sangat mencintai anak-anak, biarkan anak bereksplorasi dengan bebas, namun tetap dalam pengawasanmu. "Mengasuhlah buah hati kita dari jauh, jangan mengasuh anak kita seperti 'helikopter'," ungkap Shahnaz kepada Merahputih.com pada 2019 silam.
2. Sertakan alasan logis
Jangan hanya melarangnya tanpa sebab. Kamu harus menyertakan alasan logis saat berkata 'jangan'. Misalnya ketika kamu ingin mengjari anak agar menjaga mainannya. Cobalah mengatakan "Mainannya jangan dilempar-lempar, nanti bisa hilang. Lebih baik ditaruh dalam kotak ini agar nanti ketika mau dimainkan lagi mudah carinya". Dengan begitu, anak akan menerima saranmu karena dia merasa hal itu baik untuknya.
Baca juga:
3. Saat situasi berbahaya

Anak tidak akan membangkang ketika kamu melarangnya di situasi berbahaya. Contohnya anak yang bermain api. Jika kamu mengatakan 'jangan' dengan tegas, dia akan merasa jera. Si kecil tidak akan berani mengulanginya lagi. Karena dia tahu yang ia lakukan itu tidak baik untuknya. Kata 'jangan' akan lebih mudah dipahami si kecil asalkan jelas tujuan dan maksudnya.
Yuk sahabat Merah Putih, lebih bijak saat mengatakan 'jangan' kepada anak. (lio)
Baca juga:
Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian