Hari Keluarga Nasional

Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Mei 2019
Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian

Mengenal Digital Parenting untuk tumbuh kembang anak (Foto: pixabay/3643825)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

CARA orangtua mendidik anak menjadi salah satu hal yang paling krusial bagi masa depan anak nanti. Dewasa ini, perkembangan teknologi yang menjadikan segala aspek menjadi digital telah merubah standarisasi cara didik orang tua untuk menjauhkan anak-anak mereka dari berbagai hal berbahaya. Lantas, apa saja perbedaan metode mendidik anak konvensional dengan mendidik anak di era digital?

1. Apa itu parenting?

Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian
Apa perbedaan digital parenting dengan parenting biasa? (Foto: pixabay/free-photos)

Segala hal yang dilakukan oleh orangtua demi keselamatan dan memenuhi kebutuhan anak bisa juga disebut sebagai parenting. Parenting sendiri terdiri dari beberapa jenis, mulai dari authoritarian, authoritative, permissive, dan uninvolved.

Authoritarian merupakan jenis orangtua yang menetapkan berbagai aturan dan jika dilanggar, akan ada konsekuensi serius. Mereka memiliki pemikiran yang sulit diubah sehingga minim terjadinya kompromi terhadap aturan yang telah dibuat. Opini anak tidak terlalu diperhitungkan, dan kebenaran seolah hanya ada pada aturan yang telah mereka buat.

Mirip dengan Authoritarian, cara mendidik gaya authoritative tetap menjadikan peran orangtua sebagai pembuat aturan dan tetap akan ada konsekuensinya jika peraturan dilanggar. Bedanya, gaya didik ini masih mendengarkan opini anak dan aturan masih bisa diubah sesuai dengan situasi.

Dalam permissive parenting, orangtua memiliki hubungan yang akrab dengan anak-anak mereka dan aturan-aturan yang berlaku akan terbuat sendiri secara natural seiring dengan pertumbuhan anak.

Berbeda dengan uninvolved parenting dimana orangtua tidak terlibat sama sekali terhadap aktivitas anak baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Masing-masing gaya didik orangtua yang bervariasi ini memiliki sisi negatif dan positif, dan semua orang tua memiliki cara mereka sendiri untuk mendidik anak mereka sesuai dengan watak anak-anak mereka sendiri.

2. Apa perbedannya dengan digital parenting?

Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian
Teknologi dapat menjadi tempat berbahaya bagi anak. (Foto: pixabay/sasint)

Pada dasarnya, digital parenting tujuannya sama-sama ingin menjaga anak dari berbagai bahaya, namun bahaya yang timbul dari kancah digital.

Karena teknologi yang tidak bisa dibendung efek negatifnya, maka orangtua diharapkan mampu memberikan perhatian lebih dalam mengajarkan anak untuk bisa menggunakan teknologi dengan semaksimal mungkin, dengan dampak negatif seminimal mungkin.

3. Etika sosial seiring dengan perkembangan teknologi

Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian
Etika sosial juga berubah seiring perkembangan era digital. (Foto: pixabay/pexels)

Tidak hanya etika menggunaka internet, orang tua juga harus membekali bagaimana etika anak dalam berperilaku di dunia nyata setelah kehadiran teknologi yang mendominasi kehidupan orang sehari-hari.

Hal ini termasuk bagaimana seharusnya anak membatasi penggunaan gadget agar bisa lebih menghargai lawan bicaranya di dunia nyata.

Orang tua harus menjelaskan kepada anak mereka bahwa ketika berinteraksi dengan orang lain, tidak seharusnya mereka terus melihat ponsel pintar mereka atau tetap menggunakan headset ketika berbicara.

Sama seperti tindakan terus-terusan melihat jam ketika sedang berbicara dengan orang lain, tindakan ini dapat memberikan kesan negatif dan seolah kurang menghargai lawan bicara, meskipun terkadang sang anak tidak bermaksud demikian.

Sama halnya dengan media sosial, orangtua harus memperhatikan bahwa tidak semua orang nyaman dengan tindakan generasi muda yang selalu merekam segala tindakan yang mereka lakukan demi terlihat eksis di media sosial. Tidak semua orang menyukai hal tersebut, dan itu memang hak mereka untuk menjaga privasi diri masing-masing.

4. Hargai privasi anak

Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian
Semua orang berhak memiliki privasi. (Foto: pixabay/inelightarts)

Masih berbicara tentang privasi, gadget seolah menjadi benda sakral yang mengandung berbagai informasi personal seseorang di zaman ini. Lantas, demi menjaga anak dari hal-hal yang tidak diinginkan, apakah wajar orang tua mengecek gadget anak?

Semua orang berhak memiliki privasi, termasuk anak. Setiap orang dari segala umur membutuhkan kebebasan untuk berpikir tanpa ada rasa takut diserang atau dilarang. Sebagai orang tua, coba bayangkan rasanya jika buku diari kita dibaca oleh orang tua kita, atau ketika sejarah laman pencarian kita ditinjau orang tua kita, apakah kalian akan merasa risih?

Orang tua tidak memiliki kepemilikan atas anak mereka, orangtua hanya memiliki tanggungjawab yang sangat besar dalam mendidik dan membentuk anak mereka di usia dini.

Orang tua harus menciptakan hubungan saling percaya yang berfondasikan cinta serta hormat antara orang tua dan anak sehingga kedua pihak merasa nyaman dan terbuka satu sama lain.

5. Jangan sampai teknologi mengikis keharmonisan keluarga

Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian
Jangan sampai teknologi memperjauh yang dekat. (Foto: pixabay/rawpixel)

Di zaman sekarang, tidak jarang kita melihat keluarga yang duduk dan bekumpul bersama, namun masing-masing anggota keluarga terpaku pada gadget mereka. Apakah kemajuan peradaban yang pesat telah mengikis kehangatan serta komunikasi antar keluarga?

Ketimbang mendengarkan orang tua, anak cenderung meniru orangtuanya. Ini menjadi tantangan baru bagi orangtua untuk bisa menjadi teladan yang baik bagi anak dengan kemampuan mengontrol diri dan membuat manajemen waktu dalam bermain gadget. (shn)

#Keluarga Harmonis #Tips Mendidik Anak #Hari Keluarga #Parenting #Digital #Keluarga #Tips Keluarga
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra
Program ini merupakan bagian dari inisiatif regional UOB My Digital Space, yang bertujuan mempersempit kesenjangan digital serta menghadirkan akses pembelajaran berkualitas bagi generasi muda.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
Melesatnya transaksi QRIS ini sejalan dengan peningkatan mercant QRIS, total ada 961.872 merchant. Untuk nominal transaksi QRIS ini menembus Rp 961,6 miliar dengan pertumbuhan 100,6 persen secara year on year (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Indonesia
ABI Tegaskan DRX Token Sebagai Proyek Aset Digital Yang Miliki Potensi Besar di Indonesia
Dalam waktu singkat, DRX Token telah menunjukkan pertumbuhan dan inovasi yang impresif di industri aset digital Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 02 Agustus 2025
ABI Tegaskan DRX Token Sebagai Proyek Aset Digital Yang Miliki Potensi Besar di Indonesia
Indonesia
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
DPR ingin pengaturan penyiaran platform digital dapat dijadikan satu terlebih dahulu dengan penyiaran konvensional ke dalam RUU Penyiaran sebab menyasar substansi yang sama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
Indonesia
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, tetapi, dalam proses pengasuhan, peran ayah seringkali terlupakan atau dianggap sekadar sebagai pencari nafkah.
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Infografis
Bye Antre TPS! Indonesia Siap-Siap Pemilu Digital 2029, Netizen: Dari Mana Duitnya?
Anggota Komisi II DPR Romy Soekarno mengusulkan ke KPU untuk memulai transformasi pemilu berbasis digital melalui sistem electronic voting (e-voting) dan teknologi digital lainnya. Menurutnya pemilu digital bisa menekankan, penghematan anggaran yang dilakukan secara signifikan. Dia meyakini biaya pemilu dapat ditekan menjadi sekitar Rp 52 triliun sampai Rp 58 triliun Kamu setuju kalau Indonesia pakai sistem Pemilu digital ini?
Wiwit Purnama Sari - Kamis, 10 Juli 2025
Bye Antre TPS! Indonesia Siap-Siap Pemilu Digital 2029, Netizen: Dari Mana Duitnya?
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Bagikan