Grebeg Syawal Solo, Gunungan Ketupat Jadi Rebutan Ribuan Warga
Minggu, 06 April 2025 -
MerahPutih.com - Pemkot Solo dan manajemen Solo Safari menggelar Grebeg Syawal di lokasi wisata Solo Safari, Minggu (5/4). Grebeg Syawal tersebut warga berebut gunungan ketupat yang habis dalam sekejap diperebutkan warga.
Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani menyebutkan, Grebeg Syawal selalu menjadi salah satu agenda penting yang selalu dinantikan masyarakat.
Hal ini terbukti dengan banyaknya warga dan pelancong yang menikmati tradisi dan suguhan seni pertunjukan yang dihadirkan melalui tari-tarian, kilas balik kisah Joko Tingkir, hingga aksi berebut Gunungan Ketupat yang jadi kekhasan dalam kegiatan tersebut.
“Acaranya bagus sekali, masih melestarikan budaya, dan seperti biasa ada Joko Tingkir naik getek,” kata Astrid, Minggu (5/4).
Baca juga:
Astrid juga mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya pada seluruh pihak terkait yang telah menyelenggarakan kegiatan dengan penuh kreativitas dan semangat pengembangan budaya.
“Kami berharap kegiatan seperti itu bisa memberikan manfaat yang tidak hanya dalam aspek hiburan namun juga dalam pelestarian kearifan lokal,” katanya.
Ia menyebutkan, event budaya ini sebagai bukti nyata bahwa Solo mampu menggabungkan religi budaya edukasi dan pariwisata dalam satu kesatuan yang harmonis.
“Solo Safari tidak boleh lepas dari budaya, khususnya untuk tari-tari dari Solo yang berkaitan dengan alam, tumbuhan, dan hewan yang kedepan bisa dilestarikan di Solo Safari,” katanya.
Baca juga:
Puncak Arus Balik Lebaran Hari ini, 52 Ribu Pemudik Kereta Api Tiba di Jakarta
KGPHA Dipokusumo adik Pakoe Boewono XIII Hangabegi (Raja Kasunanan Surakarta, menyebut Grebeg Syawal menjadi puncak dari kegiatan tahunan itu. Gunungan ketupat yang berisi ribuan ketupat ludes dalam hitungan menit.
“Aksi berebut ketupat itu merupakan salah satu hal yang diyakini warga sebagai bentuk keberkahan saat momen Hari Raya Idul Fitri,” kata Gusti Dipo
Ia menambahkan, Grebeg Syawal ini sudah rutin digelar sejak era Pakoe Boewono (PB) X. Artinya Grebeg Syawal atau Bakdo Kupat ini sebagai bentuk syukur dan ungkapan silaturahmi setelah menjalankan puasa sebulan. (Ismail/Jawa Tengah)