Gamelan Sekaten Keraton Surakarta Ditabuh pada 21 September dan Grebeg Gunungan Maulid 28 September
Kamis, 14 September 2023 -
KERATON Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan kembali menggelar dua event tradisi budaya hari besar kelahiran Nabi Muhammad SAW. Acara itu dipusatkan di Masjid Agung Keraton Surakarta.
Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPHA Dipokusumo, mengatakan kegiatan adat ini digelar untuk menyambut memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga:
Penerapan Indikasi Geografis dan AI Jadi Tantangan Pelestarian Motif Batik di Indonesia

Ia menjelaskan acara tradisi budaya ini ada semenjak 1745 sampai sekarang. Peringatan ini diikuti dengan penyelenggaraan Maleman Sekaten atau yang sekarang Pasar Rakyat Sekaten ini yang tujuannya untuk mengukur ekonomi masyarakat.
"Tujuannya lebih ke arah segi budaya dan tradisi yang terus dipelihara. Karena ini warisan leluhur yang patut dilestarikan," kata Gusti Dipo, Rabu (13/9)
Dia menjelaskan untuk Gamelan sekatenan mulai dibunyikan sekitar tanggal 21 September. Untuk Grebeg Maulud diadakan tanggal 28 September 2023.
"Gamelan sekatenan dibunyikan selama tujuh hari sampai peringatan Maulid Nabi atau Grebeg Maulud," katanya.
Dia menambahkan gamelan yang dibunyikan merupakan sepasang gamelan pusaka milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Dua gamelan itu dikeluarkan dan ditabuh di halaman Masjid Agung Keraton Solo sebagai pembuka tradisi Sekaten.
Baca Juga:
Makna Motif Batik Kawung di Kolaborasi Hyundai dengan Gibran

Tradisi ini kembali diadakan pada tahun 2022 setelah pandemi COVID-19 dinyatakan aman. Penanda dimulainya sekaten tersebut dengan keluarnya gamelan dua pusaka Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari.
Pada waktu itu Pengageng Parentah Keraton Solo KGPH Adipati Dipokusumo mengatakan, tradisi sekaten Keraton Kasunanan Surakarta kembali diadakan tahun ini setelah sebelumnya selama dua tahun ditiadakan karena pandemi COVID-19. Seiring turunnya angka kasus corona, tradisi sekaten diadakan lagi tahun itu.
Dikatakannya, sekaten Keraton Solo juga dimeriahkan dengan pasar malam di Alun-Alun Utara (Alut) dan Alun-Alun Kidul (Alud), Kompleks Keraton Surakarta. Sedangkan acara utama diadakan di Masjid Agung Keraton Solo.
Ia mengatakan, setelah gemelan keluar dilanjutkan dengan menabuhnya secara bersamaan sebagai simbolis dimulainya sekaten. Pada waktu itu ada seribu peserta mengikuti tradisi memindahkan gamelan dari Keraton Solo ke Masjid Agung Solo. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Pengetahuan dan Filsofi pada Keris sebagai Bagian Spiritualitas