Pengetahuan dan Filsofi pada Keris sebagai Bagian Spiritualitas

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 17 Mei 2023
Pengetahuan dan Filsofi pada Keris sebagai Bagian Spiritualitas

Salah satu filosofi keris yaitu bersatunya bilah keris dan warangkanya merupakan simbol bersatunya manusia dengan Tuhannya. (Museum Nasional)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KERIS adalah senjata tajam golongan belati yang memiliki ragam fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah.

Menukil laman Wikipedia, keris dengan bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, sering kali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada bilahnya.

Baca Juga:

Keris Bagian dari Warisan Budaya Dunia

keris
Keris dibuat dengan sentuhan rasa mendalam untuk memenuhi kaidah serta bentuk visualnya. (Instagram@budoyojawi)

Keris atau dhuwung terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bilah (wilah atau daun keris), ganja (penopang), dan hulu keris (ukiran, pegangan keris). Bagian yang harus ada adalah bilah. Hulu keris dapat terpisah maupun menyatu dengan bilah. Ganja tidak selalu ada, tapi keris-keris yang baik selalu memilikinya. Keris sebagai senjata dan alat upacara dilindungi oleh sarung keris atau warangka.

Bilah keris merupakan bagian utama yang menjadi identifikasi suatu keris. Pengetahuan mengenai bentuk (dhapur) atau morfologi keris menjadi hal yang penting untuk keperluan identifikasi. Bentuk keris memiliki banyak simbol spiritual selain nilai estetika.

Hal-hal umum yang perlu diperhatikan dalam morfologi keris adalah kelokan (luk), ornamen (ricikan), warna atau pancaran bilah, serta pola pamor. Kombinasi berbagai komponen ini menghasilkan sejumlah bentuk standar (dhapur) keris yang banyak dipaparkan dalam pustaka-pustaka mengenai keris.

Pengaruh waktu memengaruhi gaya pembuatan. Gaya pembuatan keris tercermin dari konsep tangguh, yang biasanya dikaitkan dengan periodisasi sejarah maupun geografis, serta empu yang membuatnya.

Keris menjadi simbol bersatunya seorang hamba dengan Tuhannya. Filosofi ini diambil dari ungkapan “curiga manjing warongko jumbuhing kawula lan gusti” yang artinya 'bersatunya bilah keris dan warangkanya merupakan simbol bersatunya manusia dengan Tuhannya'.

Pada masyarakat Jawa percaya bahwa sejatinya manusia dan Tuhan itu senatiasa menyatu dan melebur tanpa jarak. Mengutip buku Keris dalam Perspektif Keilmuan (2011), keris merupakan simbol dari keinginan, harapan, cita-cita, dan identitas dari pemiliknya (manusia) untuk menghamba kepada Tuhan.

Filsafat dan pengetahuan tentang Tuhan yang dipahami oleh masyarakat Jawa selalu jalan beriringan. Tidak hanya mengarah pada filsafat keilmuan, pemahaman ini juga mengacu pada kehidupan spiritual yang dimiliki oleh masing-masing individu. Benda pusaka dan budaya Jawa memiliki filosofi tertentu yang erat kaitannya dengan ke-Tuhanan. Salah satu benda pusaka tersebut adalah keris.

Baca Juga:

Ajakan Lawan Rasa Takut Memasak Lewat Figur Ogoh-Ogoh

keris
Keris memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. (Instagram@budoyojawi)

Dipercaya masyarakat Jawa bertujuan untuk mendekatkan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Filosofi ini menjadi salah satu usaha untuk memaknai dan meleburkan diri pada Sang Pencipta (manunggaling kawula lan gusti).

Di sisi lain, keris juga mengandung falsafah konsepsi dari lingga dan yoni (purusa dan perdana) yang mengisyaratkan tentang perkawinan dan kesuburan antara Siwa dan Brahma. Falsafah ini diyakini oleh sebagian besar masyarakat Bali.

Dalam bahasa Bali dikenal ungkapan 'Matannian mawawa keris yang silunglungania' yang artinya 'sebabnya saya membawa keris adalah sebenarnya untuk berani mempertaruhkan nyawa'. Keris dianggap sebagai benda pusaka yang memiliki kekuatan magis dan mistis.

Keris merupakan budaya leluhur yang memuat nilai “tatanan, tuntunan, dan tontonan”. Maksudnya, keris dibuat dengan sentuhan rasa mendalam untuk memenuhi kaidah serta bentuk visualnya.

Kentalnya norma yang melekat pada keris tercermin dari bentuk, fungsi, sejarah, serta pemaknaannya. Keris menjadi simbol yang menyiratkan ketajaman berpikir dan kelembutan hati yang dimiliki oleh seseorang. Tidak hanya dimanfaatkan sebagai senjata, keris juga bisa dijadikan sebagai panduan hidup bagi seseorang

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Drs. Prodjo Kardono, pernah mengatakan bahwa filosofi keris adalah sebuah mahakarya paripurna. Keris menjadi petunjuk tentang arah dan tujuan hidup manusia. Dalam prosesnya, petunjuk ini patut ditaati oleh manusia, khususnya masyarakat Jawa. Sebab keris merupakan sebuah filosofi “Sangkan paraning dumadi” yang artinya darimana dan kemana manusia harus menuju. Manusia boleh modern, namun jangan lupakan budaya leluhur. (dgs)

Baca Juga:

Upaya Lestarikan Tenun Ikat Warna Alam

#Keris #Budaya #Tradisi #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Kebocoran tersebut merupakan masalah besar ketiga yang dihadapi museum yang paling banyak dikunjungi di dunia tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
  Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Indonesia
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Ketiadaan standar harga yang jelas sering kali dimanfaatkan untuk mematok tarif semaunya sehingga wisatawan kapok liburan di Banten
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Fun
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Survei SiteMinder 2026 mencatat 59% wisatawan RI menginginkan layanan hotel berbasis AI untuk pengalaman menginap lebih efisien.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
ShowBiz
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
The Breeze: Swim Swim Capsule Collection
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
Lifestyle
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Temukan 10 tempat wisata terbaik di Purwokerto 2025 dengan detail lengkap, alamat, harga tiket, dan keunggulannya. Liburan seru dan hemat di Purwokerto!
ImanK - Sabtu, 08 November 2025
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Fun
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
IdeaFest 2025 kembali digelar di JICC Senayan, Jakarta. Mengusung tema “(Cult)ivate the Culture”, festival kreatif ini hadir dengan 120 sesi dan 500 pembicara inspiratif.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Bagikan