Fokus Pada Makan Makanan Sehat Lebih Penting Daripada Masalah Berat Badan
Senin, 21 September 2020 -
MENURUNKAN berat badan untuk tujuan menjadi lebih sehat secara keseluruhan, terbukti sangat sulit bagi banyak orang. Faktor-faktor di luar kendali kita, mulai dari genetika dan ketergantungan pada obat-obatan tertentu, sampai terbatasnya waktu dan uang, bisa membuatnya tambah ribet.
Namun bisa saja kita terlalu fokus pada hal yang ternyata tidak tepat. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa jika kamu mengonsumsi jenis makanan yang lebih sehat, beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan peningkatan berat badan masih dapat dikurangi.
Baca juga:
Berlebihan Mengonsumsi Makanan Olahan Berakibat Tubuh Cepat Menua

Analisis data dari 79.003 orang dewasa Swedia menemukan bahwa orang yang sebagian besar berpegang pada diet seperti Mediterania yang kaya akan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, ikan, dan minyak zaitun, memiliki tingkat kematian yang lebih rendah terlepas problem berat badan mereka.
Sebuah tim peneliti Swedia dan AS menggunakan data yang dikumpulkan selama 21 tahun yang melibatkan jawaban atas 350 pertanyaan. Dengan setidaknya 96 pertanyaan tentang makanan yang dilakukan secara sukarela oleh peserta pria dan wanita di dua program.
Melansir laman Interesting Engineering, mereka yang menyimpang dari pola makan Mediterania, bahkan ketika berat badan mereka diklasifikasikan sebagai 'normal', memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.
"Hasil ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap diet sehat seperti diet ala Mediterania mungkin menjadi fokus yang lebih tepat daripada menghindari obesitas untuk pencegahan kematian secara keseluruhan," tulis para peneliti.
Namun, masih ada satu faktor kematian yang lebih buruk bagi orang yang hidup dengan obesitas, yaitu penyakit kardiovaskular. Kemungkinan karena faktor genetik bersama antara berat badan yang lebih tinggi dan penyakit jantung. Atau mungkin mengikuti diet sehat yang lebih ketat diperlukan untuk mengimbangi faktor risiko obesitas, saran para peneliti.
"Observasi penelitian kami tentang hubungan diet dan indeks massa tubuh dengan kematian tidak dapat membuktikan bahwa penurunan berat badan atau perubahan pola makan dapat mengurangi risiko kematian," tim memperingatkan. Mereka juga menjelaskan uji klinis diperlukan untuk kepastian lebih lanjut. Namun sulit untuk membuat peserta mematuhinya dalam jangka panjang.
Dengan semakin banyaknya orang yang hidup dengan obesitas, kebutuhan untuk memahami masalah kompleks ini menjadi lebih mendesak. Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi dikaitkan dengan empat juta kematian global pada tahun 2015, lebih dari dua pertiganya dikaitkan dengan penyakit jantung.
Baca juga:
Orang yang Makan di Larut Malam Cenderung Mengonsumsi Kalori dan Junk food Lebih Banyak

Sementara itu, sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa berfokus pada jenis makanan daripada porsi dapat membantu menurunkan berat badan.
"Memilih makanan yang sehat dan rendah kalori lebih efektif dan lebih berkelanjutan daripada hanya mencoba menolak porsi besar dari pilihan kalori yang lebih tinggi," kata ilmuwan nutrisi Faris Zuraikat dari Penn State University pada saat itu.
Para peneliti tersebut memperingatkan bahwa kelebihan berat badan masih membawa risiko kesehatan. Namun fokus pada pilihan makanan sehat, bisa jauh lebih bermanfaat daripada mempermalukan diri kita sendiri atas apa yang kita makan, atau seberapa berat kita. (lgi)
Baca juga: