Kesehatan

Fokus Pada Makan Makanan Sehat Lebih Penting Daripada Masalah Berat Badan

Leonard Leonard - Senin, 21 September 2020
Fokus Pada Makan Makanan Sehat Lebih Penting Daripada Masalah Berat Badan

Pola makan sehat menekan kematian. (Foto: Unsplash/i yunmai)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENURUNKAN berat badan untuk tujuan menjadi lebih sehat secara keseluruhan, terbukti sangat sulit bagi banyak orang. Faktor-faktor di luar kendali kita, mulai dari genetika dan ketergantungan pada obat-obatan tertentu, sampai terbatasnya waktu dan uang, bisa membuatnya tambah ribet.

Namun bisa saja kita terlalu fokus pada hal yang ternyata tidak tepat. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa jika kamu mengonsumsi jenis makanan yang lebih sehat, beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan peningkatan berat badan masih dapat dikurangi.

Baca juga:

Berlebihan Mengonsumsi Makanan Olahan Berakibat Tubuh Cepat Menua

1
Diet menjadi solusi mencapai kesehatan. (Foto: Unsplash/Brooke Lark)

Analisis data dari 79.003 orang dewasa Swedia menemukan bahwa orang yang sebagian besar berpegang pada diet seperti Mediterania yang kaya akan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, ikan, dan minyak zaitun, memiliki tingkat kematian yang lebih rendah terlepas problem berat badan mereka.

Sebuah tim peneliti Swedia dan AS menggunakan data yang dikumpulkan selama 21 tahun yang melibatkan jawaban atas 350 pertanyaan. Dengan setidaknya 96 pertanyaan tentang makanan yang dilakukan secara sukarela oleh peserta pria dan wanita di dua program.

Melansir laman Interesting Engineering, mereka yang menyimpang dari pola makan Mediterania, bahkan ketika berat badan mereka diklasifikasikan sebagai 'normal', memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.

"Hasil ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap diet sehat seperti diet ala Mediterania mungkin menjadi fokus yang lebih tepat daripada menghindari obesitas untuk pencegahan kematian secara keseluruhan," tulis para peneliti.

Namun, masih ada satu faktor kematian yang lebih buruk bagi orang yang hidup dengan obesitas, yaitu penyakit kardiovaskular. Kemungkinan karena faktor genetik bersama antara berat badan yang lebih tinggi dan penyakit jantung. Atau mungkin mengikuti diet sehat yang lebih ketat diperlukan untuk mengimbangi faktor risiko obesitas, saran para peneliti.

"Observasi penelitian kami tentang hubungan diet dan indeks massa tubuh dengan kematian tidak dapat membuktikan bahwa penurunan berat badan atau perubahan pola makan dapat mengurangi risiko kematian," tim memperingatkan. Mereka juga menjelaskan uji klinis diperlukan untuk kepastian lebih lanjut. Namun sulit untuk membuat peserta mematuhinya dalam jangka panjang.

Dengan semakin banyaknya orang yang hidup dengan obesitas, kebutuhan untuk memahami masalah kompleks ini menjadi lebih mendesak. Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi dikaitkan dengan empat juta kematian global pada tahun 2015, lebih dari dua pertiganya dikaitkan dengan penyakit jantung.

Baca juga:

Orang yang Makan di Larut Malam Cenderung Mengonsumsi Kalori dan Junk food Lebih Banyak

2
Fokus pada makanan yang dikonsumsi membantu menurunkan berat badan. (Foto: Unsplash/Bill Oxford)

Sementara itu, sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa berfokus pada jenis makanan daripada porsi dapat membantu menurunkan berat badan.

"Memilih makanan yang sehat dan rendah kalori lebih efektif dan lebih berkelanjutan daripada hanya mencoba menolak porsi besar dari pilihan kalori yang lebih tinggi," kata ilmuwan nutrisi Faris Zuraikat dari Penn State University pada saat itu.

Para peneliti tersebut memperingatkan bahwa kelebihan berat badan masih membawa risiko kesehatan. Namun fokus pada pilihan makanan sehat, bisa jauh lebih bermanfaat daripada mempermalukan diri kita sendiri atas apa yang kita makan, atau seberapa berat kita. (lgi)

Baca juga:

Makanan Menjadi Sumber Kontaminasi Virus Corona, Benarkah?

#Kesehatan #Info Kesehatan #Makanan Sehat #Penurunan Berat Badan #Obesitas
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Masyarakat banyak mengonsumsi makanan serta minuman yang mengandung kadar lemak, gula, dan garam tinggi.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan