Facebook Luncurkan Iklan Untuk Tingkatkan Literasi Media dan Perangi Hoaks

Selasa, 19 Oktober 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

FACEBOOK telah meluncurkan kampanye online yang bertujuan untuk membantu pengguna menemukan informasi yang salah alias hoaks. Pada kampanye tersebut, Facebook menghadirkan tips tentang cara meneliti konten, serta menghindari terjerumus oleh klaim yang menyesatkan.

Skema baru akan melihat iklan online pada facebook, membuat pengguna memeriksa sumbernya, memeriksa bagaimana perasaanmu dan memeriksa konteksnya.

Baca Juga:

Generasi Muda Membutuhkan Panduan Literasi Keamanan Digital

Facebook telah meluncurkan kampanye online yang bertujuan untuk membantu pengguna menemukan informasi yang salah alias hoaks (Foto: standard.co.uk)

Inisiatif dari Facebook tersebut, secara khusus menargetkan informasi yang salah seputar COVID-19 dan program vaksinasi. Dua bidang yang menjadi subjek sejumlah teori konspirasi dan hoaks selama pandemi.

Skema tersebut sudah diluncurkan dalam kemitraan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan jumlah perusahaan yang memeriksa fakta, salah satunya Full Fact di Inggris.

Iklan tersebut mendorong pengguna media sosial untuk memeriksa sumber dan meneliti konten. Kemudian meneliti perasaaan dan berpikir tentang klaim yang menyesatkan. Juga melihat arah tujuan subjek itu untuk memanipulasi perasaan guna mendapat perhatian.

Kemudian, iklan itu pun akan memeriksa konteksnya serta memperhatikan kesehatan masyarakat, serta otoritas untuk konfirmasi klaim yang dibuat.

Baca Juga:

Inilah Informasi yang Disimpan Google dari Keseharianmu

sosmed
Facebook melakukan berbagai upaya menangkal hoaks. (Foto: Pixabay/Juhele)

Selain skema baru, Facebook sudah meluncurkan situs web khusus baru, yang akan difokuskan untuk merinci bagaimana Facebook menangani informasi yang salah pada platformnya.

Sejumlah langkah tersebut dilakukan oleh Facebook karena bersama dengan sejumlah platform media sosial lainnya, menuai banyak kritik karena maraknya informasi yang salah atau hoaks menyebar secara online selama pandemi COVID-19.

Karena itu, Facebook berharap dengan upaya terbarunya untuk meningkatkan literasi media di kalangan pengguna, akan memberikan dampak yang positif.

Mengenai hal itu, Vice President Facebook untuk Eropa utara, Steve Hatch menuturkan, perang melawan COVID-19 berada pada tahap kritis, dan menghubungkan orang dengan informasi yang akurat lebih penting dari sebelumnya.

Baca Juga:

Dukung Persiapan SDM Digital, Huawei Beri Pelatihan Siswa SMK

Facebook terus memerangi informasi yang salah atau hoaks pada platformnya (Foto: Pixabay/lobostudiohamburg)

"Meningkatkan literasi media dalam kemitraan dengan Full Fact adalah salah satu dari sejumlah langkah yang kami ambil untuk mengatasi misinformasi terkait virus corona," tutur Steve Hatch, seperti yang dikutip dari laman standard.co.uk

Steve Hatch juga menyampaikan, bahwa Facebook telah bekerjasama dengan pemerintah dan NHS, serta sudah mengarahkan lebih dari 10 juta kunjungan ke situs web mereka dengan informasi akurat terbaru tentang virus.

"Kami telah bermitra dengan NHS untuk memungkinkan orang menunjukkan dukungan dan antusiasme mereka untuk divaksinasi. Kami telah menghapus lebih dari 12 juta informasi yang salah dengan klaim palsu dan berbahaya tentang virus dan vaksin yang disetujui di platform kami," jelas Hatch.

Hatch menyebutkan pula bahwa ini bukan langkah pertama Facebook dalam memerangi hoaks, dan tentu saja ini bukan yang terakhir. Tapi, pihaknya berkomitmen untuk memainkan perannya serta memastikan setiap orang memiliki akses ke informasi yang akurat. (Ryn)

Baca Juga:

Kemenparekraf Dorong UMKM untuk Manfaatkan Dompet Digital

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan