Facebook Luncurkan Iklan Untuk Tingkatkan Literasi Media dan Perangi Hoaks


Facebook berkomitmen untuk memainkan perannya serta memastikan setiap orang memiliki akses ke informasi yang akurat. (Foto: Pixabay/firmbee)
FACEBOOK telah meluncurkan kampanye online yang bertujuan untuk membantu pengguna menemukan informasi yang salah alias hoaks. Pada kampanye tersebut, Facebook menghadirkan tips tentang cara meneliti konten, serta menghindari terjerumus oleh klaim yang menyesatkan.
Skema baru akan melihat iklan online pada facebook, membuat pengguna memeriksa sumbernya, memeriksa bagaimana perasaanmu dan memeriksa konteksnya.
Baca Juga:

Inisiatif dari Facebook tersebut, secara khusus menargetkan informasi yang salah seputar COVID-19 dan program vaksinasi. Dua bidang yang menjadi subjek sejumlah teori konspirasi dan hoaks selama pandemi.
Skema tersebut sudah diluncurkan dalam kemitraan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan jumlah perusahaan yang memeriksa fakta, salah satunya Full Fact di Inggris.
Iklan tersebut mendorong pengguna media sosial untuk memeriksa sumber dan meneliti konten. Kemudian meneliti perasaaan dan berpikir tentang klaim yang menyesatkan. Juga melihat arah tujuan subjek itu untuk memanipulasi perasaan guna mendapat perhatian.
Kemudian, iklan itu pun akan memeriksa konteksnya serta memperhatikan kesehatan masyarakat, serta otoritas untuk konfirmasi klaim yang dibuat.
Baca Juga:

Selain skema baru, Facebook sudah meluncurkan situs web khusus baru, yang akan difokuskan untuk merinci bagaimana Facebook menangani informasi yang salah pada platformnya.
Sejumlah langkah tersebut dilakukan oleh Facebook karena bersama dengan sejumlah platform media sosial lainnya, menuai banyak kritik karena maraknya informasi yang salah atau hoaks menyebar secara online selama pandemi COVID-19.
Karena itu, Facebook berharap dengan upaya terbarunya untuk meningkatkan literasi media di kalangan pengguna, akan memberikan dampak yang positif.
Mengenai hal itu, Vice President Facebook untuk Eropa utara, Steve Hatch menuturkan, perang melawan COVID-19 berada pada tahap kritis, dan menghubungkan orang dengan informasi yang akurat lebih penting dari sebelumnya.
Baca Juga:
Dukung Persiapan SDM Digital, Huawei Beri Pelatihan Siswa SMK

"Meningkatkan literasi media dalam kemitraan dengan Full Fact adalah salah satu dari sejumlah langkah yang kami ambil untuk mengatasi misinformasi terkait virus corona," tutur Steve Hatch, seperti yang dikutip dari laman standard.co.uk
Steve Hatch juga menyampaikan, bahwa Facebook telah bekerjasama dengan pemerintah dan NHS, serta sudah mengarahkan lebih dari 10 juta kunjungan ke situs web mereka dengan informasi akurat terbaru tentang virus.
"Kami telah bermitra dengan NHS untuk memungkinkan orang menunjukkan dukungan dan antusiasme mereka untuk divaksinasi. Kami telah menghapus lebih dari 12 juta informasi yang salah dengan klaim palsu dan berbahaya tentang virus dan vaksin yang disetujui di platform kami," jelas Hatch.
Hatch menyebutkan pula bahwa ini bukan langkah pertama Facebook dalam memerangi hoaks, dan tentu saja ini bukan yang terakhir. Tapi, pihaknya berkomitmen untuk memainkan perannya serta memastikan setiap orang memiliki akses ke informasi yang akurat. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra

Cegah Anak Kecanduan Ponsel, Masjid-Masjid di Jakarta Bikin Pojok Baca

Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital

Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka

Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah

Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan

Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’

Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos

Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’

Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah
