Epidemiologi UI Komentar Menohok Soal DPRD DKI Minta Keluarga Divaksin

Jumat, 05 Maret 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) mengomentari keinginan DPRD DKI Jakarta yang meminta jatah vaksin COVID-19 ke Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk keluarga mereka.

Menurut epidemiolog UI Tri Yunis Miko, sikap legislator DKI sudah berlebihan. Sebab, petugas kesehatan saja tidak meminta keluarga mereka mendapat prioritas vaksin.

"Saya saja yang disuntik. Itu anak saya dokter, kedua saya juga dokter. Istri saya belum disuntik, karena dia belum dokter. Saya enggak minta untuk istri dan anak saya (yang bukan dokter) disuntik vaksin," ujar Miko saat dikonfirmasi awak media, Jumat (5/3).

Baca Juga:

Tua Renta Tidak Boleh Divaksin COVID-19

Miko mengatakan, jika sikap dewan DKI adalah tindakan yang salah kaprah. Sebab, apabila seseorang sudah menerima vaksin, bukan berarti seluruh anggota keluarganya mendapat fasilitas serupa.

"Inilah kesalahan orang Indonesia. Pada saat dirinya sudah disuntik, maka keluarganya harus disuntik juga. Itu yang salah," paparnya.

Ilustrasi Gedung DPRD DKI Jakarta. (ANTARA/Ricky Prayoga)
Ilustrasi - DPRD DKI Jakarta. (ANTARA/Ricky Prayoga)

Anggota dewan sudah menerima vaksin gratis duluan dari pemerintah. Mereka kini tengah berusaha agar keluarga juga mendapatkan hal yang sama. Anggota dewan meminta vaksin untuk keluarga dengan alasan keamanan.

Permintaan itu sampai sekarang tidak direspons Pemprov DKI. Alasannya, vaksin masih sangat terbatas.

Baca Juga:

Vaksinasi Siswa di Solo, Gibran Tunggu Instruksi Menkes

Untuk itu, Pemprov DKI memilih memberi vaksin kepada warga yang menjadi prioritas, seperti tenaga kesehatan, pedagang pasar, guru, atlet, awak media, dan lansia.

"Semuanya mengajukan boleh, namun demikian vaksin ini terbatas," papar Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Asp)

Baca Juga:

Dampak Varian Baru Corona B117 Pada Masker dan Vaksin

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan