Enam Bukti Olimpiade Tokyo 2020 Ramah Lingkungan
Selasa, 03 Agustus 2021 -
LIMA tahun sebelum penyelanggarannya, komite Olimpiade Tokyo 2020 telah berusaha mewujudkan perlombaannya agar lebih ramah lingkungan. Tak hanya sekadar janji, penyelenggara berusaha mewujudkannya menjadi kenyataan.
Meskipun Olimpiade Tokyo 2020 harus diundur setahun lamanya, hal tersebut tidak membuat tujuan tersebut meluntur. Mulai dari kasur, podium, hingga medali, ini dia semua hal yang ramah lingkungan dari Olimpiade itu.
Baca juga:
Perangkat Cerdas untuk Mengurangi Risiko Heatstroke Hadir di Olimpiade Tokyo 2020
1. Tempat tidur dari kardus

Ada yang unik dari tempat tidur atlet Olimpiade Tokyo 2020. Kasur itu sempat menimbulkan kontroversi karena terbuat dari kardus. Meskipun ada alasan ganda di baliknya, namun ranjang ini ramah lingkungan.
Perusahaan tempat tidur Airweave membuatnya dari serat polietilen yang dapat didaur ulang. Sehingga setelah pertandingan selesai, kasur tersebut tidak hanya berakhir di tempat sampah.
2. Podium dari plastik daur ulang

Walau sepele, podium jadi salah satu benda yang dibutuhkan untuk menjadi 'singgasana' pemenang ketika mereka mendapatkan medalinya. Namun, bukan berarti proses pembuatannya harus mahal. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, podium Olimpiade dibuat dari plastik daur ulang.
Didesain oleh Asao Tokolo, desainer itu memanfaatkan 24,5 ton plastik bekas rumah tangga dan sampah yang diambil dari laut. Warnanya dibuat dengan warna biru tua serupa dengan wadah medali yang dibawa relawan saat upacara pengalungan.
Totalnya ada 98 podium yang berhasil dibuat dengan 3D printer. Setelah perhelatan selesai, podium itu kabarnya akan didaur ulang jadi botol sampo dan detergen.
3. Medali dari limbah elektronik

Tidak hanya podium, medali kemenangan juga dibuat dari hasil daur ulang limbah elektronik. Desainer Jepang bernama Junichi Kawanishi mengekstrak logam mulia dari ponsel, kamera digital, laptop, dan gawai elektronik lain yang disumbangkan oleh warga Jepang. Ada sekitar 80 ribu ton gawai yang berhasil dikumpulkan untuk membuat 5.000 medali.
Baca juga:
4. Obor dari limbah hasil konstruksi

Acara penyalaan obor jadi salah satu momen bersejarah yang penting. Untuk itu, Obor Olimpiade dirancang sedemikian rupa untuk menunjang acara.
Dirancang oleh Tokujin Yoshioka, obor itu tersebut dari limbah alumunium hasil konstruksi daur ulang hunian sementara yang digunakan setelah bencana Fukushima pada 2011 silam.
Tak hanya itu, panitia menggunakan hidrogen untuk menyalakan api obor agar tetap berkobar selama penyelenggaraan. Biasanya api olimpiade sebelumnya dinyalakan menggunakan propona yang menghasilkan karbon dioksida. Jadi ini jelas langkah yang baik untuk mewujudukan keberlangsungan.
5. Energi terbarukan

Meski tidak dapat dilihat secara langsung, namun salah satu hal ramah lingkungan yang ada dalam acara ini adalah menggunakan energi terbarukan.
Listrik terbarukan didapatkan dari pembangkit listrik biomassa dengan memanfaatkan panel surya, air hujan, serta air daur ulang.
Selain itu, mereka juga menggunakan kendaraan listrik untuk mengangkut atlet pulang pergi dari dan ke lokasi pertandingan.
6. Seragam dari bahan daur ulang

Seragam yang dibuat untuk staf dan relawan Olimpiade Tokyo 2020 ternyata dibuat dari material yang berkelanjutan. Di antaranya adalah polyester daur ulang dan bahan yang berasal dari tumbuhan.
Proses pencelupan khusus yang membutuhkan sedikit air digunakan untuk menghasilkan sepatu dan seragam. Selain itu, seragam pembawa obor juga dibuat dari botol plastik daur ulang. (sam)
Baca juga:
Kolaborasi Budaya Hasilkan Kimono Unik untuk Olimpiade Tokyo 2020