Kolaborasi Budaya Hasilkan Kimono Unik untuk Olimpiade Tokyo 2020


Kimono warna-warni hasil percampuran budaya. (Foto: Imagine Oneworld)
KIMONO memang merupakan pakaian tradisional khas Negeri Sakura. Namun, untuk memeriahkan Olimpiade Tokyo 2020, pakaian itu kini mendapat sentuhan baru. Dengan menggabungkan budaya dari setiap negara yang ada, lahirlah kreasi kolaborasi kimono indah nan menakjubkan.
Disebut sebagai Kimono Project, inisiatif ini sebenarnya sudah dibuat oleh organisasi Imagine Oneworld sejak 2017. Seperti dilansir dari laman Sora News 24, mereka bertujuan untuk menciptakan motif kimono unik dari setiap negara di Bumi.
Setiap desainnya dikembangkan bersama dengan kedutaan masing-masing negara. Hasilnya ialah sebuah karya impresif berbentuk kain yang diwujudkan dari pengaruh referensi budaya, sejarah, keindahan alam, serta arsitektur khas dari tiap negara.
Baca juga:
Rayssa Leal, Skateboarder Cilik Pemenang Medali Perak di Olimpiade Tokyo

Sejak memulai proyek ini, Imagine Oneworld berharap kimono warna-warninya itu akan menghiasi upacara pembuka Olimpiade Tokyo 2020. Sayang, karena satu dan lain hal rencana tersebut akhirnya tidak dapat terlaksana.
Meski begitu, Kimono Project sudah memamerkan karya ini di acara dan konferensi olahraga internasional lain yang diselenggarakan di Jepang. Semuanya tetap mendapat sambutan positif dan antuasisme tinggi berkat keindahan dan keunikannya.
Sampai saat ini, Imagine Oneworld telah menyelesaikan 206 kimono berbeda. Semuanya memiliki warna, gambar, dan motif yang benar-benar disesuaikan untuk menunjukkan ciri khas budaya yang beragam.
Ketika melihat desain kimono Indonesia, kamu pasti akan langsung mengenalinya. Kimononya dibuat oleh Okashige dan didominasi warna merah dan putih, sesuai dengan bendera nasional Indonesia.
Sedangkan di bagian sampingnya, kamu akan melihat pola Candi Borobodur, wayang kulit, serta pulau-pulau Indonesia. Kerennya lagi, mereka menggabungkan lilin dari Pekalongan, tempat produksi batik terkenal dari Indonesia bersama dengan teknik lukisan tangan Yuzen, bordir, dan pemrosesan emas di Tokyo.
Baca juga:

Dari negara tetangga, kimono Singapura memiliki desain asimetris dengan Merlion di lengan yang satu dan cakrawala kota di sebelahnya.
Sementara kimono Australia penuh dengan berbagai binatang, mulai dari ikan, platypus, ular, koala, dan kanguru. Ada pula bendera nasional dan bumerang yang menjadi simbol khas dari negara tersebut.
Beralih ke kimono Kenya yang begitu cerah penuh warna. Dibuat dengan 200 warna dan benang berbeda, kimono tersebut dijahit lebih dari setahun lamanya. Meski begitu, kerja keras terbukti membuahkan hasil karena kimononya sama sekali tidak mengecewakan.
Kalau membicarakan desain, kimono UAE hadir dengan elegan karena menggabungkan elemen tradisional dan futuristik yang berasal dari tempat itu. Kontras dengan bagian bawah yang dihiasi unta di padang gurun, gambar gedung pencakar langit tinggi menutupi kimono bagian atas. Belum lagi ditambah motif-motif khas warna-warni untuk mempercantiknya.
Itu hanya beberapa dari ratusan kimono lain. Kalau ingin melihat semua desainnya, kamu bisa langsung membuka situs resminya kimono.piow.jp. Dijamin enggak akan menyesal karena semuanya benar-benar memuaskan visual. (sam)
Baca juga:
Raih Medali Emas, Atlet Filipina ini Makan Gratis Seumur Hidup
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka
