Dugaan Perundungan di SMAN 70, Adik Kelas Diduga Dianiyaya Senior di Toilet

Kamis, 12 Desember 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Kasus dugaan perundungan atau bullying di sekolah kembali terjadi. Kali ini, perundungan dialami seorang pelajar SMA Negeri 70 Jakarta berinisial ABF yang diduga dilakukan kakak kelasnya.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi membenarkan adanya laporan kasus tersebut. Orang tua dari korban membuat laporan pada Rabu (4/12) lalu.

"Ada dari orangtua anak di bawah umur melaporkan kejadian yang tidak baik terhadap anaknya," ujar Nurma Dewi kepada wartawan, Kamis (12/12).

Baca juga:

Anak Butuh Peran Orang Tua agar Tak Jadi Pelaku Perundungan

Laporan dugaan perundungan tersebut sudah teregister dengan nomor LP/B/3769/XII/2024/SPKT/POLRES METRO JAKARTA SELATAN/ POLDA METRO JAYA dengan Pasal 76 C juncto Pasal 80 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Nurma menuturkan, berdasarkan dari laporan orang tua korban disebutkan bahwa peristiwa dugaan perundungan terjadi di toilet lantai 2 sekolah di bilangan Bulungan, Jakarta Selatan tersebut.

Berawal dari korban ABF dipanggil oleh teman kelasnya. Kemudian setelah sampai di toilet disana sudah ada beberapa orang kakak kelasnya menunggu.

“Kemudian terjadi lah kejadian yang dilaporkan," terangnya.

Baca juga:

Polisi Bantah Ada Perundungan di Kasus Koma Siswa Madrasah Tebet

Kendati demikian, Nurma menambahkan polisi akan mendalami apa yang dilaporkan oleh orang tua korban terkait kasus tersebut, termasuk mengumpulkan barang bukti.

"Kami dalami apa-apa saja yang bisa kita cari, terutama dari saksi yang mengetahui, melihat, kemudian dari barang bukti tentunya," ungkapnya.

Sementara itu, SMA Negeri 70 Jakarta siap melakukan mediasi terkait kasus ini.

"Kami akan mediasi dengan orang tua," kata Kepala SMAN 70 Jakarta Sunaryo kepada wartawan.

Baca juga:

Parents, Penting Lakukan Hal ini ketika Anak Jadi Korban Perundungan

Adapun penanganan dari pihak sekolah sudah mulai dilakukan mulai dari konfirmasi dengan memanggil korban, orang tua korban, para pelaku, dan orang tua para pelaku.

Kini, pihak SMAN 70 Jakarta telah melakukan koordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan dan Dinas Pendidikan DKI.

Dia memastikan proses penanganan akan terus berjalan dan akan mendatangi rumah korban untuk pendalaman lebih lanjut.

"Proses berjalan sambil menggali motif, dan sekarang kami mau silaturahmi ke rumah korban," ujarnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan