Dugaan Perundungan di SMAN 70, Adik Kelas Diduga Dianiyaya Senior di Toilet


Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi. (Foto: MerahPutih.com/Kanu)
MerahPutih.com - Kasus dugaan perundungan atau bullying di sekolah kembali terjadi. Kali ini, perundungan dialami seorang pelajar SMA Negeri 70 Jakarta berinisial ABF yang diduga dilakukan kakak kelasnya.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi membenarkan adanya laporan kasus tersebut. Orang tua dari korban membuat laporan pada Rabu (4/12) lalu.
"Ada dari orangtua anak di bawah umur melaporkan kejadian yang tidak baik terhadap anaknya," ujar Nurma Dewi kepada wartawan, Kamis (12/12).
Baca juga:
Laporan dugaan perundungan tersebut sudah teregister dengan nomor LP/B/3769/XII/2024/SPKT/POLRES METRO JAKARTA SELATAN/ POLDA METRO JAYA dengan Pasal 76 C juncto Pasal 80 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Nurma menuturkan, berdasarkan dari laporan orang tua korban disebutkan bahwa peristiwa dugaan perundungan terjadi di toilet lantai 2 sekolah di bilangan Bulungan, Jakarta Selatan tersebut.
Berawal dari korban ABF dipanggil oleh teman kelasnya. Kemudian setelah sampai di toilet disana sudah ada beberapa orang kakak kelasnya menunggu.
“Kemudian terjadi lah kejadian yang dilaporkan," terangnya.
Baca juga:
Polisi Bantah Ada Perundungan di Kasus Koma Siswa Madrasah Tebet
Kendati demikian, Nurma menambahkan polisi akan mendalami apa yang dilaporkan oleh orang tua korban terkait kasus tersebut, termasuk mengumpulkan barang bukti.
"Kami dalami apa-apa saja yang bisa kita cari, terutama dari saksi yang mengetahui, melihat, kemudian dari barang bukti tentunya," ungkapnya.
Sementara itu, SMA Negeri 70 Jakarta siap melakukan mediasi terkait kasus ini.
"Kami akan mediasi dengan orang tua," kata Kepala SMAN 70 Jakarta Sunaryo kepada wartawan.
Baca juga:
Parents, Penting Lakukan Hal ini ketika Anak Jadi Korban Perundungan
Adapun penanganan dari pihak sekolah sudah mulai dilakukan mulai dari konfirmasi dengan memanggil korban, orang tua korban, para pelaku, dan orang tua para pelaku.
Kini, pihak SMAN 70 Jakarta telah melakukan koordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan dan Dinas Pendidikan DKI.
Dia memastikan proses penanganan akan terus berjalan dan akan mendatangi rumah korban untuk pendalaman lebih lanjut.
"Proses berjalan sambil menggali motif, dan sekarang kami mau silaturahmi ke rumah korban," ujarnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga

Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal

Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat

YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
