DLH DKI Jakarta Mengaku Pembangunan RDF Bantargebang Banjir Kritik

Kamis, 01 Februari 2024 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Badan Layanan Umum Daerah Unit Pengelola Sampah Terpadu (BLUD UPST) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengakui banyak mendapat kritikan pada proses pembangunan fasilitas bahan bakar alternatif hasil pengolahan sampah atau Refused Deliver-Fuel (RDF) Bantargebang, Bekasi.

Tak hanya kritik, rasa pesimis juga datang dari berbagai pihak. Namun, DLH DKI bisa membuktikan bahwa kualitas RDF sesuai dengan standar dan bisa diterima oleh offtaker industri semen.

Baca Juga

Proyek RDF Bantargebang Sudah 98 Persen, Target Operasi Akhir Januari

"Fasilitas RDF Plant yang berskala besar seperti ini belum ada sama sekali di Indonesia. Proses trial dan errornya sangat panjang untuk mencapai ke tahap ini," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto.

Hal itu dikatakan Asep saat menandatangani perjanjian penyediaan bahan bakar alternatif hasil pengolahan sampah kepada offtaker industri semen pada Rabu, (31/1).

Baca Juga:

DPRD Minta DLH Periksa RDF Jangan-Jangan Jadi Penyumbang Polusi Udara Jakarta

Kerja sama ini merupakan tindaklanjut dari uji coba pemanfaatan pengolahan sampah menjadi menjadi energi alternatif RDF oleh offtaker Industri semen PT. Indocement Tunggal Prakasa dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) pada Juni 2023 lalu.

"Ini merupakan langkah strategis dan semoga bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam pengelolaan sampah," kata Asep.

Baca Juga:

DPRD Tolak Keinginan Pemprov DKI Pinjam Rp 1 Triliun untuk Bangun RDF

Kerja sama ini diharapkan bisa menunjukkan bukti keseriusan pemerintah dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan.

"Kita bantu industri untuk mewujudkan transisi energi dengan pengolahan sampah yang kita lakukan," imbuhnya. (Asp).

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan