Demi Pemerataan Pembangunan, Ibu Kota Indonesia Harus Segera Dipindahkan
Sabtu, 24 Agustus 2019 -
MerahPutih.com - Founder Bhinneka Institute, Arya Sinulingga menilai Indonesia akan lebih baik jika mempercepat pemindahan Ibu Kota. Alasannya, karena dapat mempercepat pemerataan pembangunan.
"Karena beban Jabodetabek besar. Kita perlu langkah besar untuk melakukan pemerataan," ucap Arya dalam diskusi Polemik MNC Trijaya di, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).
Baca Juga:
Jakarta sendiri kini menampung 10 juta jumlah penduduk. Pada siang hari, bahkan jumlahnya bisa mencapai 11 juta.

Arya yang juga Politikus Perindo ini mengungkapkan, pemerintah tengah melakukan kajian serius terkait wacana pemindahan Ibu Kota itu. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah berani mendobrak gagasan percepatan pemerataan agar tidak Jawasentris.
"Presiden di Pidato kenegaraan di depan MPR, DPR, DPD tempo hari sudah minta izin kepada rakyat untuk pemindahan Ibu Kota," jelas dia.
"Kajian pemindahan sudah ada, tinggal ada enggak yang berani eksekusi. Presiden sudah membuka itu (pemindahan ibu kota)," papar Arya.
Baca Juga:
Menurut Arya, beban Kota Jakarta sudah terlalu besar. Apalagi, Jakarta juga terkoneksi dengan beberapa wilayah tetangga, seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan juga Bogor. Selain itu, polusi udara menjadi salah satu alasan memindahkan Ibu Kota.
"Beban Jakarta sudah makin crowded. Karena kemacetan juga merugikan kita, terlebih polusi udara yang bahaya, Greenpeace menyatakan bahaya polusi Jakarta sudah kacau," terangnya.
Seperti diketahui, saat ini sejumlah Kementerian tengah melakukan kajian serius terkait lokasi ibu kota baru dari Indonesia. Nantinya, kajian tersebut menjadi pertimbangan Presiden.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djallil sempat menyebut ibu kota baru ada di Kalimantan Timur. Namun, ucapannya mendadak diralat Jokowi. (Knu)
Baca Juga: