Cek nih, Tanda Vaginamu Perlu Diperiksa Obsgyn
Senin, 01 Januari 2024 -
SEMUA vagina yang sehat memiliki ciri yang sama. Tidak ada bagian, mulai dari leher rahim kamu hingga vulva, yang gatal, sakit, atau terasa seperti terbakar. Meskipun aroma dan cairan dapat bervariasi pada setiap perempuan, aroma vagina maupun jumlah cairan yang normal untuk kamu tergantung pada siklus haidmu.
Namun, jika kamu mengalami gatal yang terus-menerus pada labia atau kamu mulai mencium aroma aneh di vagina, inilah saatnya untuk mencarai tahu lebih banyak tentang vagina kamu. Rasa gatal dan aroma tidak sedap beserta sejumlah gejala lainnya merupakan cara vagina kamu mengatakan bahwa ada sesuatu yang tak beres.
Seperti dilansir Health.com, tidak ada salahnya pergi mengunjungi ahli kandungan jika kamu mengalami hal tersebut. Namun, sebagai panduan, berikut beberapa gejala yang ditunjukkan vagina sebagai alarm untuk pergi mengunjungi obsgyn.
Vagina gatal
Gatal pada selangkangan yang terjadi sesekali masihlah wajar, semisal ketika kamu banyak berkeringat di pusat kebugaran atau ruam yang timbul setelah bercukur.
Namun, gatal kronis yang terus-menerus pada vulva dan vagina merupakan tkamu bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Bisa saja rasa gatal timbul karena reaksi alergi terhadap sabun badan. Namun, rasa gatal juga bisa mengindikasikan vaginosis bakteri, yakni kondisi ketika jumlah bakteri di vagina mengalami ketidakseimbangan. Selain itu, kondisi tersebut bisa menjadi gejala infeksi jamur, atau infeksi menular seksual, trikomoniasis.
Untuk mengetahui penyebab munculnya rasa gatal, kamu sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Ahli kandungan akan melakukan beberapa tes untuk melihat penyebab gejala yang kamu rasakan.
“Banyak perempuan yang melakukan pengobatan sendiri menggunakan obat yang dijual bebas di pasaran. Namun, saya tidak menyarankan hal itu,” saran Michael Cackovic, MD, ahli kandungan dari University Wexner Medical Center Ohio.
Bisa saja, pengobatan yang dilakukan sendiri di rumah malah memperparah rasa gatal.
Bau aneh
Tergantung pada waktu dalam bulan itu, pilihan pakaian, dan seberapa banyak kamu berkeringat, bau vagina kamu bisa ringan sampai tajam. Namun, aroma vagina kamu tidak seharusnya busuk atau menyengat. Jadi jika vagina kamu mengeluarkan aroma yang tidak biasa, itulah saatnya kamu berkonsultasi ke dokter.
Aroma tidak sedap pada vagina bisa disebabkan hal sederhana, seperti perubahan menu makanan ataupun cara kamu membersihkan diri. Namun, Cackovic juga memperingatkan bahwa aroma tidak sedap pada vagina bisa menjadi pertkamu sesuatu yang lebih rumit, semisal adanya infeksi.
Infeksi bakteri pada vagina atau penyakit menular seksual bisa menjadi penyebab di balik aroma tak sedap vagina. Namun, ingat juga bahwa kelalaian dalam mengganti pembalut secara teratur saat haid juga bisa membuat vagina berbau tidak sedap. jadi pastikan kamu selalu mengganti pembalut secara berkala di saat haid.
Haid tidak teratur
Faktor berat badan, olahraga berlebihan, dan stres yang tinggi dapat membuat siklus haid kamu kacau. Namun, jika kesemua kondisi itu sudah dikesampingkan, pertimbangkan kemungkinan adanya polycystic ovary syndrome (PCOS), sebuah kondisi yang terkait dengan ketidakseimbangan hormon.
“Perempuan yang mengidap PCOS tidak berovulasi secara teratur,” Daniel Breitkopf, MD, ketua ginekologi divisi di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.
Tanpa ovulasi biasa, kamu tidak akan mendapat haid yang normal dan reguler.
Tkamu-tkamu lain dari PCOS yakni jerawat dan pertumbuhan rambut tidak normal pada wajah, punggung, atau dada. Selain itu, dengan tingkat hormon yang tidak seimbang, pengidap PCOS akan lebih sulit hamil, sehingga masalah kesuburan dapat juga menjadi tkamunya.
"Jika gejala itu bertahan selama lebih dari enam sampai 12 bulan, kamu harus memeriksakan diri ke dokter untuk menyelidiki penyebabnya," ujar Breitkopf.
Keputihan berubah
Faktanya, jumlah, konsistensi, dan warna cairan vagina bervariasi pada tiap perempuan. Dari putih dan kental hingga bening, berair, dan licin. Semuanya tergantung pada siklus bulanan kamu.
Namun, perubahan yang nyata dalam warna, jumlah, maupun bau cairan vagina perlu ditangani. Perubahan dapat dikaitkan dengan perubahan hormonal, kehamilan, tingkat hidrasi atau infeksi.
Adanya cairan lain dalam cairan vagina, seperti darah yang berwarna kehijauan, haruslah diperiksakan. Perubahan warna pada cairan vagina bisa menkamukan penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonorhea.
Jangan tunggu lama. Jika gejala muncul, dalam satu atau dua hari, segeralah ke dokter.
Labia berjerawat atau bergelombang
Menemukan benjolan atau benjolan di bawah perut bisa sangat menakutkan. Namun dalam banyak kasus, benjolan itu benar-benar jinak. Sebuah benjolan kecil di bawah kulit vulva atau vagina bisa jadi hanya kelenjar yang tersumbat akibat penumpukan cairan.
Penyumbatan itu, atau kista, biasanya ialng dengan sendirinya. Namun, jika kista disertai rasa sakit atau terus tumbuh, pemeriksaan dokter amatlah diperlukan.
Benjolan jerawat--seperti atau ruam merah bergelombang--di atau dekat labiamu mungkin mengindikasikan adanya folikel rambut yang tersumbat atau terinfeksi. Hal itu sebagai efek samping yang umum dari mencukur, waxing, atau memakai legging olahraga selama berjam-jam.
Benjolan ataupun jerawat juga bisa menjadi tkamu-tkamu reaksi alergi, mungkin akibat deterjen atau sabun mandi baru. Tunggu beberapa minggu untuk melihat apakah benjolan itu hilang sendirinya. Jika benjolan masih bertahan, kamu wajib menemui dokter.(*)