Kesehatan

Cek nih, Tanda Vaginamu Perlu Diperiksa Obsgyn

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 01 Januari 2024
Cek nih, Tanda Vaginamu Perlu Diperiksa Obsgyn

Beberapa kondisi vagina bisa jadi alarm untuk periksa ke obsgyn.(foto: pexels-cliff-booth)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEMUA vagina yang sehat memiliki ciri yang sama. Tidak ada bagian, mulai dari leher rahim kamu hingga vulva, yang gatal, sakit, atau terasa seperti terbakar. Meskipun aroma dan cairan dapat bervariasi pada setiap perempuan, aroma vagina maupun jumlah cairan yang normal untuk kamu tergantung pada siklus haidmu.

Namun, jika kamu mengalami gatal yang terus-menerus pada labia atau kamu mulai mencium aroma aneh di vagina, inilah saatnya untuk mencarai tahu lebih banyak tentang vagina kamu. Rasa gatal dan aroma tidak sedap beserta sejumlah gejala lainnya merupakan cara vagina kamu mengatakan bahwa ada sesuatu yang tak beres.

Seperti dilansir Health.com, tidak ada salahnya pergi mengunjungi ahli kandungan jika kamu mengalami hal tersebut. Namun, sebagai panduan, berikut beberapa gejala yang ditunjukkan vagina sebagai alarm untuk pergi mengunjungi obsgyn.

Vagina gatal

Gatal pada selangkangan yang terjadi sesekali masihlah wajar, semisal ketika kamu banyak berkeringat di pusat kebugaran atau ruam yang timbul setelah bercukur.

Namun, gatal kronis yang terus-menerus pada vulva dan vagina merupakan tkamu bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Bisa saja rasa gatal timbul karena reaksi alergi terhadap sabun badan. Namun, rasa gatal juga bisa mengindikasikan vaginosis bakteri, yakni kondisi ketika jumlah bakteri di vagina mengalami ketidakseimbangan. Selain itu, kondisi tersebut bisa menjadi gejala infeksi jamur, atau infeksi menular seksual, trikomoniasis.

Untuk mengetahui penyebab munculnya rasa gatal, kamu sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Ahli kandungan akan melakukan beberapa tes untuk melihat penyebab gejala yang kamu rasakan.

“Banyak perempuan yang melakukan pengobatan sendiri menggunakan obat yang dijual bebas di pasaran. Namun, saya tidak menyarankan hal itu,” saran Michael Cackovic, MD, ahli kandungan dari University Wexner Medical Center Ohio.

Bisa saja, pengobatan yang dilakukan sendiri di rumah malah memperparah rasa gatal.

Bau aneh

Tergantung pada waktu dalam bulan itu, pilihan pakaian, dan seberapa banyak kamu berkeringat, bau vagina kamu bisa ringan sampai tajam. Namun, aroma vagina kamu tidak seharusnya busuk atau menyengat. Jadi jika vagina kamu mengeluarkan aroma yang tidak biasa, itulah saatnya kamu berkonsultasi ke dokter.

Aroma tidak sedap pada vagina bisa disebabkan hal sederhana, seperti perubahan menu makanan ataupun cara kamu membersihkan diri. Namun, Cackovic juga memperingatkan bahwa aroma tidak sedap pada vagina bisa menjadi pertkamu sesuatu yang lebih rumit, semisal adanya infeksi.

Infeksi bakteri pada vagina atau penyakit menular seksual bisa menjadi penyebab di balik aroma tak sedap vagina. Namun, ingat juga bahwa kelalaian dalam mengganti pembalut secara teratur saat haid juga bisa membuat vagina berbau tidak sedap. jadi pastikan kamu selalu mengganti pembalut secara berkala di saat haid.

Haid tidak teratur

Faktor berat badan, olahraga berlebihan, dan stres yang tinggi dapat membuat siklus haid kamu kacau. Namun, jika kesemua kondisi itu sudah dikesampingkan, pertimbangkan kemungkinan adanya polycystic ovary syndrome (PCOS), sebuah kondisi yang terkait dengan ketidakseimbangan hormon.

“Perempuan yang mengidap PCOS tidak berovulasi secara teratur,” Daniel Breitkopf, MD, ketua ginekologi divisi di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.

Tanpa ovulasi biasa, kamu tidak akan mendapat haid yang normal dan reguler.

Tkamu-tkamu lain dari PCOS yakni jerawat dan pertumbuhan rambut tidak normal pada wajah, punggung, atau dada. Selain itu, dengan tingkat hormon yang tidak seimbang, pengidap PCOS akan lebih sulit hamil, sehingga masalah kesuburan dapat juga menjadi tkamunya.

"Jika gejala itu bertahan selama lebih dari enam sampai 12 bulan, kamu harus memeriksakan diri ke dokter untuk menyelidiki penyebabnya," ujar Breitkopf.

Keputihan berubah

Faktanya, jumlah, konsistensi, dan warna cairan vagina bervariasi pada tiap perempuan. Dari putih dan kental hingga bening, berair, dan licin. Semuanya tergantung pada siklus bulanan kamu.

Namun, perubahan yang nyata dalam warna, jumlah, maupun bau cairan vagina perlu ditangani. Perubahan dapat dikaitkan dengan perubahan hormonal, kehamilan, tingkat hidrasi atau infeksi.

Adanya cairan lain dalam cairan vagina, seperti darah yang berwarna kehijauan, haruslah diperiksakan. Perubahan warna pada cairan vagina bisa menkamukan penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonorhea.

Jangan tunggu lama. Jika gejala muncul, dalam satu atau dua hari, segeralah ke dokter.

Labia berjerawat atau bergelombang

Menemukan benjolan atau benjolan di bawah perut bisa sangat menakutkan. Namun dalam banyak kasus, benjolan itu benar-benar jinak. Sebuah benjolan kecil di bawah kulit vulva atau vagina bisa jadi hanya kelenjar yang tersumbat akibat penumpukan cairan.

Penyumbatan itu, atau kista, biasanya ialng dengan sendirinya. Namun, jika kista disertai rasa sakit atau terus tumbuh, pemeriksaan dokter amatlah diperlukan.

Benjolan jerawat--seperti atau ruam merah bergelombang--di atau dekat labiamu mungkin mengindikasikan adanya folikel rambut yang tersumbat atau terinfeksi. Hal itu sebagai efek samping yang umum dari mencukur, waxing, atau memakai legging olahraga selama berjam-jam.

Benjolan ataupun jerawat juga bisa menjadi tkamu-tkamu reaksi alergi, mungkin akibat deterjen atau sabun mandi baru. Tunggu beberapa minggu untuk melihat apakah benjolan itu hilang sendirinya. Jika benjolan masih bertahan, kamu wajib menemui dokter.(*)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan