Cara Paling Aman Menghadapi Tantrum Si Kecil
Kamis, 06 Agustus 2020 -
KONDISI emosional anak-anak memang belum stabil. Mereka bisa ceria sepanjang hari kemudian berubah menjadi marah dan melemparkan tantrum seketika. Kalau sudah begini ibu-ibu pastinya sakit kepala menghadapi tingkah si kecil.
Tantrum merupakan perilaku ekspresi anak usia balita berupa marah dan kesal. Perilaku ini didasari oleh rasa frustasi ketika anak tidak mendapatkan sesuatu sesuai keinginannya atau rasa tidak nyaman dalam kondisi tertentu.
Baca juga:
Melansir laman kidshealth, tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak kecil. Begitu lah cara mereka memberitahu orangtua ketika sedang merasa kesal dan marah. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah stabil secara mental dan bisa mengungkapkan perasaan secara baik-baik.
Tugas orangtua adalah mendidik anak agar bisa tumbuh dengan kontrol emosi yang baik. Bagaimana trik menangani tantrum? Yuk simak caranya di bawah ini.
1. Beri anak waktu berpikir dan merenung

Anak-anak juga butuh ruang untuk sendiri. Ketika merasa kesal dan melemparkan tantrum, kondisi pikirannya sedang kacau balau. Diamkan saja ketika mereka mulai mengamuk di tempat umum meskipun sampai guling-guling di lantai.
Anak kecil juga punya rasa malu kok, ketika akhirnya tingkahnya dilihat orang banyak. Dengan begitu mereka akan berpikir bahwa melemparkan tantrum adalah sesuatu yang buruk dan sia-sia.
Baca juga:
2. Ajak bicara dari hati ke hati

Ketika anak-anak sudah tenang dan kembali ke kondisi normal, ajak mereka 'curhat' dari hati ke hati. Tanyakan apa yang membuat mereka kesal atau apa yang sedang mereka inginkan.
Dengan begitu anak akan tumbuh dengan terbiasa berterus terang kepada orangtua tanpa rasa takut dan malu. Menjadikan anak sebagai teman sendiri bisa menunjang masa depannya yang lebih percaya diri dan bahagia.
3. Jangan balik marah

Marah ketika anak melemparkan tantrum adalah kesalahan besar. Mereka bisa menjadikan kesempatan ini untuk memanipulatif perilaku tantrum temper. Seringkali anak yang mengamuk di tempat umum hanya ingin diperhatikan lebih oleh orangtuanya.
Namun, memarahi anak yang sedang tantrum hanya akan membuat beban pikiran semakin berat. Karena tantrum tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan tantrum. (mar)
Baca juga: