3 Perilaku Nakal Balita yang Dianggap Normal Menurut Ahli


Apakah anak balitamu juga merasakan hal ini?. (Foto Teacherboards)
'TIDAK', kata sederhana ini selalu diucapkan orang tua kepada anak balitanya. Hal ini dikarenakan balita belum bisa memahami tentang benar atau salah, aman atau berbahaya, hingga pantas atau tidak pantas.
Hal tersebut tidak bisa disalahkan mengingat tingkah laku anak balita memang ada-ada saja setiap hari. Lantas, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa anak balita sangat nakal?
Menurut Maria Pyanoc CPD, CCE, anak balita tidak selalu bertindak nakal. Mereka hanya menunjukkan perilaku sepenuhnya sesuai usia. Dengan kata lain, anak balitamu memang sedang menjadi anak balita.
Meski begitu, kadang ada anak balita yang benar-benar nakal dan tidak terkontrol. Dilansir dari belly belly, berikut merupakan tiga perilaku nakal balita yang sebenarnya normal, misalnya:
Baca juga:
Jangan Dianggap Sepele, Begini Pentingnya Asupan Nutrisi Sebelum Olahraga
1. Tantrum

Jika diperhatikan, biasanya anak akan mengalami tantrum setelah melewati hari sibuk yang penuh dengan kegiatan. Tantrum biasanya terjadi ketika habis belanja di supermarket, pulang sekolah, kedatangan tamu, atau beraktivitas di taman bermain.
Menurut Pyanoc, tantrum adalah meltdown, yaitu reaksi yang timbul karena terlalu bersemangat, dan anak balita belum mampu menangani bagaimana perasaan mereka.
Bahkan orang dewasa pun bisa merasa terburu-buru dan panik jika dihadapi dengan layar, warna, serta suara yang tumpang tindih di tempat ramai. Hal ini terlalu berlebihan bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang mengidap sensory processing disorder (SPD).
2. Dramatis

Tingkah laku balita kadang bisa sangat dramatis sehingga kamu berpikir bahwa mereka hanya bersikap nakal, manja dan cari perhatian.
Mungkin saja mereka memang begitu. Namun anak balita memang belum bisa memahami emosi-emosi, sehingga mereka pun sedang mencari tahu dan belum pandai mengomunikasikan perasaan mereka.
Ketika makanan yang dihidangkan oleh restoran tidak sesuai dengan pesanan kita, pastinya kita merasa kesal. Tetapi kita tidak akan berloncatan kesana kemari karena kita memiliki regulasi emosional.
Baca juga:
3. Marah ketika lapar
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa hangry (hungry + angry) alias marah karena lapar atau lelah. Biasanya anak balita bisa memukul ketika marah, dan hal tersebut tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Pastikan anak balita diasupi cukup makanan dan snack untuk mencegah meltdown ini. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial

Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
