Cara Mengenali Depresi pada Laki-laki

Minggu, 25 Desember 2022 - P Suryo R

ADA kecenderungan orang menumpukan masalah tanpa menyelesaikannya. Malahan ada yang kemudian menghindarinya tanpa menyelesaikannya. Tanpa sadar kemudian malah mengarah pada depresi.

Pada umumnya seorang perempuan melampiaskan depresinya dengan kesedihan. Berbeda dengan laki-laki yang sedang depresi tidak benar-benar menunjukan dirinya dengan kesedihan atau perasaan sedih. Melansir dari askmen laki-laki cenderung menunjukkannya dengan perasaan marah, perubahan suasana atau kurangnya semangat untuk menjalani hidup

Selain itu, laki-laki cenderung lebih mudah untuk berbicara tentang kesehatan mental dan mencari bantuan. Perlu diketahui kalau depresi tidak berarti kalau kamu telah gagal, sebaliknya, itu berarti kamu membutuhkan bantuan tambahan.

Ada beberapa gejala yang tidak terduga yang harus diwaspadai oleh semua pria dan langkah-langkah yang harus diambil jika kamu menemukannya pada diri sendiri dan orang lain.

Baca Juga:

4 Zodiak yang Lihai Atasi Stres

cowok
Adanya perubahan perilaku secara drastis. (Pexels/cottonbro)


Perubahan perilaku


Depresi dapat terwujud dengan adanya perubahan perilaku secara drastis. Mungkin sebelumnya kamu adalah seorang yang suka untuk pergi keluar, namun kamu memilih untuk isolasi. Selain itu, kamu juga lebih mudah marah, frustasi dan menyukai pertengkaran.


Zat adiktif


Orang-orang yang depresi, umumnya lebih mudah untuk terbawa arus negatif. Mereka akan mengalami perubahan menjadi ketagihan pada zat-zat yang tidak baik pada kesehatan tubuhnya. Bahkan lebih parahnya kamu bahkan bisa tidak bisa mengontrolnya lagi.

Baca Juga:

Jangan Anggap Sepele, Kenali Gejala Distimia

cowok
Gangguan tidur menjadi masalah yang memperngaruhi kesehatan. (Pexels/Arina Krasnikova)


Minat


Kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya membuat kamu senang adalah tanda halus lainnya, yang membuatmu harus memperhatikan kesehatan mental. Mereka cenderung untuk tidak bisa menikmati hal-hal yang sebelumnya dinikmati. Kemudian lebih fokus untuk menjalankan kegiatan lainnya atau hanya merenung masalah yang dialaminya.


Tidur


Perubahan jam waktu tidur juga bisa dikaitkan dengan depresi. Mereka yang mengalami depresi cenderung memiliki insomnia dan aktif di malam hari, karena mereka takut untuk melewati hari esok. Bahkan parahnya mereka memiliki waktu tidur yang sangat sedikit.

Oleh sebab itu, jika kamu memiliki riwayat depresi, ada baiknya untuk segera mencari pertolongan profesional. Selain itu, cobalah untuk mencoba banyak bersosialisasi, melakukan kembali hal-hal yang kamu senangi dan menikmati indahnya pemandangan alam. (nbl)

Baca Juga:

Cara Mengatasi Serangan Panik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan