Cara Mengatasi Serangan Panik

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 19 Desember 2022
Cara Mengatasi Serangan Panik

Beberapa orang kerap mengalami serangan panik. (Unsplash/Usman Yousaf)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SERANGAN panik atau panic attack adalah kemunculan rasa takut atau gelisah yang berlebihan secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga setengah jam.

Serangan panik ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas pendek, pusing, tegang otot, atau gemetar. Kondisi ini bisa terjadi kapan pun, baik saat sedang beraktivitas maupun ketika beristirahat.

"Kecemasan adalah perasaan normal yang dialami manusia ketika berada dalam situasi ketakutan atau stres. Tetapi jika kecemasan dialami secara berlebihan dan berdampak negatif dalam kehidupan sehari-hari, itu bisa menjadi pembeda antara tingkat kecemasan yang sehat dan gangguan kecemasan," kata Psikiater Dr. Vania Manipod, dilansir laman Askmen.

Baca juga:

Terlihat Mirip, Ini Perbedaan Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik

Cara Mengatasi Serangan Panik
Melakukan teknik grounding, yaitu dengan fokus menghindari ingatan atau pikiran negatif. (Unsplash/Meghan Hessler)


Saat seseorang mengalami serangan panik, otak memerintahkan sistem saraf untuk merespons dengan melawan atau menghindar. Tubuh kemudian akan menghasilkan zat kimia, seperti adrenalin yang memicu peningkatan detak jantung, frekuensi napas, dan aliran darah ke otot.

Serangan panik muncul saat tubuh mempersiapkan respons untuk melawan atau menghindar meski tidak ada situasi yang genting atau berbahaya. Seseorang bahkan dapat mengalami kondisi ini dalam situasi yang tidak terduga, misalnya ketika sedang menonton televisi atau tertidur.

Ada beberapa cara untuk mengatasi serangan panik, yang pertama adalah mengatur pernapasan dengan menghirup dan menghembuskan napas secara perlahan. Kemampuan untuk mengontrol pola pernapasan akan membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah secara signifikan.

Baca juga:

Cara Jitu Mengatasi Serangan Panik Ketika 'Solo Traveling'

Cara Mengatasi Serangan Panik
Otak memerintahkan sistem saraf untuk merespons dengan melawan atau menghindar. (Unsplash/Simran Sood)

"Saat kita merasakan bahaya, kita mengalami respons melawan atau lari yang memicu reaksi bagi kita untuk menghindari bahaya. Jantung kita berdetak lebih cepat, otot tegang, kita bernapas lebih cepat,” kata Manipod.

Salah satu metode yang bisa kamu lakukan adalah teknik 4-7-8. Cukup tarik napas melalui hidung selama empat hitungan, tahan napas selama tujuh hitungan, dan buang napas dalam-dalam melalui mulut selama delapan detik. Ulangi siklus ini beberapa kali hingga kamu merasa cukup rileks.

Kamu juga bisa memfokuskan panca indra, misalnya dengan makan permen atau memeluk bantal untuk mengalihkan perhatian. Selain itu bisa melakukan teknik grounding, yaitu dengan fokus menghindari ingatan atau pikiran negatif, misalnya dengan berhitung, memperhatikan lingkungan sekitar, atau memikrikan hal yang menenangkan.

Sedangkan untuk penanganan medis bisa dengan pemberian obat, psikoterapi, atau kombinasi keduanya, tergantung pada kondisi dan tingkat keparahan yang dialami pasien. (and)

Baca juga:

Apa itu 'Panic Disorder' dan Bagaimana Kamu Tahu Jika Kamu Mengalaminya?

#Lipsus Desember Kesehatan Mental #Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan