Kesehatan Mental

Terlihat Mirip, Ini Perbedaan Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Minggu, 23 Januari 2022
Terlihat Mirip, Ini Perbedaan Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik

Perbedaan gangguan kecemasan dan serangan panik (Sumber: Pexels/samer daboul)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

HIDUP begitu dinamis. Ada kebahagiaan, kegetiran, dan berbagai kondisi lain yang menyebabkan mental kacau balau. Dengan berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup, wajar jika semua orang pernah merasa cemas. Namun, biasanya saat satu per satu masalah terpecahkan, kecemasan mulai berkurang. Pada sebagian orang, kecemasan itu tidak hilang. Itu justru tumbuh menjadi ketakutan melebihi ambang batas.

Kian hari pengidap gangguan kecemasan kian bertambah. The Power of Positivity mengungkapkan gangguan kecemasan merupakan bentuk paling umum dari penyakit mental. Gangguan ini memengaruhi 40 juta orang dewasa di atas usia 18 (sekitar 18 persen dari populasi).

BACA JUGA:

Kecemasan menghabiskan lebih dari USD 42 miliar per tahun dalam tagihan kesehatan mental, yang menunjukkan betapa luas dan parahnya gangguan ini. Salah satu jenis gangguan yang menyertai gangguan kecemasan adalah serangan panik. Serangan-serangan ini dapat membuat penderita mengalami jantung berdetak lebih cepat, berkeringat, atau kesulitan bernapas.

kecemasan

Gangguan kecemasan menimbulkan jantung berdetak lebih cepat, berkeringat, atau kesulitan bernapas (Sumber: Pexels/cottonbro)

Dengan gejalanya yang nyaris mirip dan saling tumpang tindih, banyak orang yang sulit membedakan antara keduanya. Lalu apa perbedaan antara kecemasan dan serangan panik?


Gangguan kecemasan mempengaruhi satu dari lima orang dewasa di seluruh dunia. Kecemasan cenderung membuat pengidapnya terus-menerus khawatir tentang hal-hal dalam hidup. Mulai dari kesehatan, uang, atau keluarga. Bahkan ketika semuanya baik-baik saja, penderitanya mengalami sakit kepala, nyeri tubuh, atau rasa sakit yang aneh sebagai akibat dari semua kekhawatiran.

Ryan Arya

Gangguan kecemasan mempengaruhi gangguan fisik (Sumber: Pexels/Ryan Arya)



Sementara itu, serangan panik adalah pengalaman panik atau ketakutan berlebih yang datang tiba-tiba. Beberapa orang yang mengalami serangan panik merasa seperti terkena serangan jantung atau merasa seperti tidak bisa bernapas. Jika kamu mengalami serangan semacam ini secara tiba-tiba, amat mungkin kamu mengalami gangguan panik. Gangguan panik hanyalah salah satu bentuk gangguan kecemasan yang umum saat ini.


Serangan panik tampaknya muncul begitu saja. Serangan-serangan ini menyebabkan seseorang merasa di luar kendali. Kepanikan akan memuncak dengan cepat kemudian selesai. Episode emosi yang begitu drastis membuat pengidapnya merasa terkuras secara emosional. Serangan panik dapat dipicu oleh situasi atau hal tertentu yang ditakuti. Selama serangan panik, pengidapnya mungkin merasakan efek samping fisik seperti detak jantung cepat, sulit bernafas, berkeringat, gemetar, tersedak, munculnya perasaan malapetaka, atau merasa di luar kendali

Orang-orang dengan gangguan kepanikan cenderung khawatir tentang kapan episode berikutnya akan terjadi. Antisipasi ini justru meningkatkan kecemasan dan mereka akan mencoba mencegah serangan dengan menghindari situasi yang dapat memicu serangan lain. Kesadaran ini bisa sulit, terutama jika penderitanya tidak tahu apa yang menyebabkan serangan itu. Jika Anda tahu apa yang memicu serangan panik Anda, itu bisa membantu kecuali dalam situasi yang harus Anda hadapi, seperti pekerjaan, sekolah, atau di rumah.

Gangguan panik sering terjadi dalam keluarga. Tetapi tidak semua anggota keluarga menderita karenanya. Studi menunjukkan bahwa biologi unik mungkin berperan dalam serangan panik. Jika kamu merasa mengalami serangan panik, kunjungi doktermu untuk memastikan dirimu tidak memiliki kondisi fisik yang luar biasa yang menyebabkan serangan panik.(avia)

#Kesehatan Mental #Kesehatan Mental #Psikolog #Psikologi #Gangguan Psikologis
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Kondisi Mental ASN DKI Jakarta Bikin Merinding, DPRD Minta Layanan Psikologis Ada di Tiap Puskesmas
Komisi E akan mengawal hal ini
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Kondisi Mental ASN DKI Jakarta Bikin Merinding, DPRD Minta Layanan Psikologis Ada di Tiap Puskesmas
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Tetapkan batasan dengan konsisten, jelaskan kenapa ada batasan, dan terapkan kontrol penggunaan media bila perlu
Angga Yudha Pratama - Rabu, 23 Juli 2025
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, dr. Adhi memperingatkan bahwa hal tersebut dapat berujung pada depresi resisten pengobatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Indonesia
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
Tidak hanya itu, layanan ini juga terintegrasi dengan Kartu Tanda Peserta ASABRI
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 14 Juni 2025
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
Bagikan