Bicara Dengan Tiongkok, Indonesia Ingin Jadi Pusat Vaksin di Asia Tenggara

Sabtu, 03 April 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Indonesia mengajukan usul untuk menjadi hub atau pusat vaksin di Asia Tenggara, dalam konteks kerja sama vaksin jangka panjang. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di WuYi, Provinsi Fujian.

“Ide ini masih di tahap awal, namun yang kita usulkan antara lain kerja sama penguatan riset pengembangan vaksin, pengembangan industri bahan baku, dan peningkatan kapasitas produksi vaksin nasional,” kata Menlu dalam konferensi pers di Tiongkok.

Baca Juga:

Sekolah dan Universitas Diminta Persiapkan Vaksinasi Massal

Menurut Menlu, ide tersebut menjadi bagian dari kerja sama vaksin yang dibahas dengan Menlu Wang Yi dalam kunjungannya ke Negeri Tirai Bambu, di mana keduanya membahas penguatan dalam kemitraan vaksin baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

Ia mengatakan, ide terkait kerja sama jangka panjang itu akan dibahas lebih lanjut, namun secara prinsip, China telah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Indonesia itu. Dalam jangka pendek, Indonesia menyatakan agar pemerintah China memberikan dukungan agar pengiriman vaksin yang telah menjadi komitmen yang mengikat atau binding commitment dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada.

“Isu penguatan kerjasama vaksin ini juga kita bahas langsung dengan para produsen vaksin di Tiongkok,” kata Retno.

Kedatangan vaksin covid-19. (Foto: Sekretariat Presiden)
Kedatangan vaksin covid-19. (Foto: Sekretariat Presiden)

Pembahasan tersebut datang saat negara-negara produsen vaksin memunculkan pembatasan dan larangan ekspor dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, di mana beberapa negara tengah menghadapi lonjakan kasus. Pembatasan itu pun berpengaruh terhadap laju rantai pasok penyediaan vaksin bagi dunia.

Retno mengungkapkan, kekhawatirannya atas pengaruh tersebut terhadap perlambatan pembebasan dunia dari belenggu pandemi dan pemulihan ekonomi.

“Oleh karena itu, sebagai salah satu co-chairs dari COVAX AMC Engagement Group, saya memiliki tanggung jawab moral untuk terus menyerukan kerja sama agar kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua negara dapat terlaksana,” katanya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Anggaran Vaksinasi COVID-19 Setera 34 Kali Pembangunan Wisma Atlet

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan